Follow Us

Jangan Sampe Salah Memaknai, Ini 10 Istilah Politik dan Demokrasi Yang Perlu Anak Muda Tahu

Rizki Ramadan - Minggu, 22 Oktober 2017 | 04:00
Anak Muda Berdemo
Rizki Ramadan

Anak Muda Berdemo

Sistem kerja seperti itu, menurut komunisme, menjadi penyebab penambahan waktu dan bobot kerja yang nggak manusiawi. Komunisme menganggap jika kepemilikan pribadi dikurangi, manusia nggak akan menjadi mesin untuk orang lain. Nggak ada tuan, nggak ada majikan. Semua bekerja untuk memenuhi kebutuhan bersama.

Berawal sebagai system ekonomi, komunisme berkembang menjadi sistem politik. Partai-partai dengan paham komunisme muncul, tak terkecuali Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kemudian dibubarkan pada 1965 dengan diiringi peristiwa pembantaian ratusan ribu massanya.

  1. Elektabilitas
Kalau udah deket-deket masa pemilu, istilah satu ini jadi sepamor “SWAG”, sering banget seliweran di judul berita, atau percakapan warung kopi. Sebenernya apa, sih, artinya?

Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan barang, jasa, orang, badan, atau parti yang disesuaikan dengan criteria pilihan.

Misalnya, elektabilitas calon gubernur tertentu, artinya kita ngomongin seberapa banyak ia dipilih sama masyarakat.

Nah, kampanye adalah cara untuk cagub itu meningkatkan elektabilitasnya.

Tapi perlu dicatat, elektabilitas itu beda kayak popularitas. Faktanya, orang yang popular belum tentu elektabilitasnya tinggi, begitu juga sebaliknya.

  1. Konstitusi
“Kebebasan Berpendapat Sudah Diatur KOnstitusi”

“Saya kembalikan semua ke Konstitusi”

“Pejabat itu dituduh melanggar konstitusi”

Nah, lho. Jadi, konstitusi itu apa sih? Secara sederhana, konstitusi tuh dokumen yang isinya aturan berjalannya suatu organisasi. Di level Negara, konstitusi disebut sebagai Undang-undang Dasar (UUD).

Konstitusi di tiap Negara dibuat berdasarkan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat, karena itu, konstitusi dapat berubah sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest