“Lagu yang kita sukai justru kadang dapat membahayakan jika digunakan saat mengemudi. Misalnya, membuat kita jadi membayangkan situasi-situasi yang sesuai dengan lagu, baik berdasarkan pengalaman sebelumnya atau imajinasi. Kita menjadi sedih berlebihan, atau juga senang berlebihan,” repet Wita menegaskan.
Jazz dan instrumental jadi musik yang menenangkan
Tempo dan irama musik-musik jenis ini dinilai cocok karena sesuai dengan irama detak jantung manusia yang berkisar antara 60 sampai 80 ketuk per menit.
“Peneliti asal Israel, Brodsky and Kizner, pada tahun 2012, merancang musik yang terbukti cukup mampu meningkatkan keamanan berkendara. Musik-musik ini instrumental, artinya tidak bervokal atau berlirik. Musik-musik yang easy listening kayak smooth jazz dan mengandung suara alat musik etnik, bisa membuat kita nyaman tanpa memancing pengemudi untuk bersenandung, sehingga nggak memecah konsentrasi ketika mengemudi,” lanjut Wita.