Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Benarkah Bunuh Diri Itu Menular? Apa Yang Perlu Dilakukan Saat Depresi? Simak Tanya-Jawab Lengkap Seputar Kesehatan Mental Remaja Ini.

Rizki Ramadan - Rabu, 13 Desember 2017 | 09:53
Bunuh diri itu bisa dicegah
Rizki Ramadan

Bunuh diri itu bisa dicegah

Kalau ke psikolog, kita konseling, dan psikotest untuk diagnsis. Kita nggak bisa self proclaim kalau kita bipolar. Harus ada proses tesnya. Nanti akan ada programnya, ada terapi-terapinya. Banyak pendekatan dan tekniknya.

Kalau sama psikiater kita bisa dikasih obat. Dua-duanya harus bersamaan kalau mau pemulihan yang optimal. Kalau mau optimal lagi ajak ke komunitas konsumen kesehatan jiwa seperti Bipolar Care Indonesia. Mother Hope dan komunitas Get Happy.

Support group itu penting agar kita bisa ketemu temen senasib. Mereka bisa sembuh, lho.

Omong-omong, berapa sih, biaya untuk ke psikolog atau psikiater itu?

Tergantung biro dan kliniknya. Sekitar ratusan ribu, sih. Tapi kabar baiknya, sekarang ini perika ke psikater sudah di-cover oleh BPJS—ke psikolog belum.

Tapi BPJS nggak membiayai pasien yang pernah melakukan percobaan bunuh diri. Semua luka akibat percobaan bunuh diri nggak akan di-cover.

Apalagi eksesnya mahal yah. Untungnya bpjs udah mengcover tapi masalahnya bpjs nggak meng-cover kalau dia pernah melakukan percobaan bunuh diri. Semua luka akibat percobaan bunuh diri tidak akan dicover.

Bagaimana dengan Guru BK di sekolah. Apakah sudah cukup untuk membantu remaja mengatasi masalah mentalnya?

Di beberapa pelatihan yang kami buka untuk publik, ada kok guru BK yang datang. Itu kami apresiasi sekali. Harapannya guru BK bukan cuma jadi polisi moral yah.

Sistem BK itu penting banget untuk menjaga kesehatan jiwa anak. Kalau kesehatan jiwa bagus, prestasi akademiknya juga bakal bagus, kok. Sekolah perlu pengecekan kondisi jiwa mereka gimana senggaknya setahun 3 kali. Dilihat ada penurunan atau nggak.

Banyak remaja yang jika punya masalah, curhatnya ke media sosial. Apakah itu cara yang tepat?

Ada konsekuensinya jika kita curhat di media sosial. Kalau itu bikin dia nyaman, then do it. Masalahnya adalah situasi media sosial di indonesia ini masih lekat sama cyberbullying.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x