Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Benarkah Bunuh Diri Itu Menular? Apa Yang Perlu Dilakukan Saat Depresi? Simak Tanya-Jawab Lengkap Seputar Kesehatan Mental Remaja Ini.

Rizki Ramadan - Rabu, 13 Desember 2017 | 09:53
Bunuh diri itu bisa dicegah
Rizki Ramadan

Bunuh diri itu bisa dicegah

HAI-online.com - Di tengah gempuran kabar tentang aksi bunuh diri setahun belakangan, pemahaman ini perlu kita sadari banget.

Kita nggak akan bisa nebak kapan idola kita, keluarga kita, teman kita, atau bahkan diri kita sendiri akan melakukan bunuh diri. Namun, satu hal yang pasti, kita bisa mencegah bunuh diri agar terjadi lagi. Caranya, dengan peduli dengan kesehatan mental.

Ada yang tahu film 13 Reasons Why? Kalau belum nonton, pastikan ketika menontonnya kamu bareng temen, yah. Jangan nonton sendirian. Di satu sisi, film ini bagus karena bisa menceritakan permasalahan-permasalahan remaja SMA dengan detil dan blak-blakan. Dari masalah teman makan teman, bullying, gebetan yang nyebelin, cowok PK, slek dengan keluarga, dan masalah keluarga. Dengan mengetahui masalah-masalah itu, bisa muncul keinginan untuk mencegahnya. Namun, di satu sisi, film itu terlalu eksplisit dalam menampilkan aksi bunuh diri. Bahkan, seperti memberi tutorial.

Celakanya, cerita-cerita itu bisa “menularkan” keinginan untuk bunuh diri juga ke orang yang mengalami masalah yang sama. Itu baru di 13 Reasons Why, setahun ini aja udah berapa kali tuh kita baca kabar tentang aksi bunuh diri di dunia nyata. Bahkan, seleb idola kita melakukannya.

HAI percaya, anak muda perlu tahu betul tentang kesehatan mental, depresi, cara mengatasinya dan pencegahan bunuh diri. Pasalnya, di usia kita ini, jiwa kita bisa saja bergejolak. Kita mulai beranjak dewasa dan itu artinya, kita mulai mesti mengambil keputusan-keputusan besar sendiri. Tanggung jawab kita di akademik juga bikin kita mesti menyesuaikan diri. Belum lagi urusan pertemanan dan percintaan. Kita rentan depresi.

Karena itu, HAI mendatangi Benny Prawira, pendiri Into The Light, komunitas yang concern dengan kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri. Benny adalah lulusan Psikologi Universitas Bunda Mulia yang kini sedang melanjutkan studi di Atma Jaya. Ia fokus menkaji suicadology.

HAI ngobrol panjang lebar sampai sejam lebih, dari mulai masalah psikologi anak SMA, gejala overthinking, film 13 Reasons Why, fase-fase depresi dan pencegahan bunuh diri, hingga tips menjadi pendengar yang baik ketika teman curhat.

Banyak fakta penting yang perlu kita ketahui. Simak tanya jawab ini!

Seberapa gawat, sih, situasi sekarang ini? Kalau dilihat kan, setahun belakangan banyak banget kabar tentang bunuh diri, bahkan datang dari pelakunya sendiri lewat media sosial. Ada juga film drama tentang glorifikasi bunuh diri dan ada seleb besar dunia yang melakukan bunuh diri.

Prediksi WHO, di tahun 2020, depresi jadi penyakit penyebab kematian nomor 2 tertinggi, di seluruh dunia. Bisa dibayangkan, depresi akan jadi masalah yang besar. Itu tahun 2020. 2,5 tahun lagi kita menuju ke sana.

Perkembangannya, karena kita terpapar dengan video bunuh diri yang beredar di media sosial. Dan itu direkam kepada yang lebih rentan. Itu kelihatannya memang kok ini chaos banget. 13 Reasons Why itu udah sangat dikritik abis-abisan oleh aktivis kesehatan jiwa di sana. Parah banget kritik.

Yang ditampilkan di 13 Reasons Why itu ekspilit. Seperti ngasih tutorial.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x