Para pedagang sepatu di internet pun kerap mengaburkan kode-kode tersebut. Bahkan, nggak jarang juga yang bikin istilah baru untuk meninggikan kesan mirip sepatu tiruannya. Beberapa menyebut sepatunya berkelas “grade ORI”, ada juga yang melabeli dengan istilah “premium”, sementara harga yang dibanderol 50-80 persen lebih rendah dibanding harga sepatu yang dijual di toko Vans resmi.
Ada anggapan bahwa Vans KW dan yang asli bisa mudah dicirikan dengan melihat patch yang tertempel di bagian belakang sol. Vans asli bertuliskan “Off the Wall” sementara yang KW bertuliskan “On the Wall”. Namun, sepantauan HAI, Vans yang beredar di online shop, di Taman Puring pun sudah berlabel “Off The Wall”, begitu juga Vans produksi home industry di Cikupa Tangerang. “Patch ini kami bikin gulungan, ada percetakannya di dekat sini,” kata salah satu pekerja di sana saat HAI tanya tentang patch merah belakang sol tersebut.
Beginilah Indonesia, setiap ada tren yang tinggi, pasti muncul kalangan yang bisa mengakalinya. Begitu juga di urusan sneakers. Nggak ada yang ori, KW pun jadi.