Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

“The Catcher In The Rye”, Novel Yang Memicu David Chapman Membunuh John Lennon

- Jumat, 08 Desember 2017 | 09:00
Novel Catcher in The Rye karya J.D Salinger
Hai Online

Novel Catcher in The Rye karya J.D Salinger

"There's a boy who fogs his world and now he's getting lazy

There's no motivation and frustration makes him crazy

He makes a plan to take a stand but always ends up sitting

Someone help him up or he's gonna end up quitting"

Pada tahun 1991, band punk rock Green Day merilis album kedua yang berisi 12 lagu dengan panjang hanya 34 menit. Di album Kerplunk tersebut, selain Welcome to Paradise yang hingga sekarang sering dinyanyikan, ada satu lagi lagu yang sering jadi pembicaraan, terutama bagi para pencinta buku. Lagu yang ada di satu nomor sebelum track penutup tersebut adalah Who Wrote Holden Caulfield?

Lagu tersebut pastinya bukan dibuat karena Billie Joe Armstrong, sang pencipta, ingin tahu siapa penulis sosok Holden. Penyuka buku atau pun bukan, senggaknya pernah dengar nama pengarang J.D. Salinger. Yang perlu kita pertanyakan adalah, siapakah Holden Caulfield dan mengapa Billie Joe sampai menujukkan empati terhadap Holden lewat lagu?

Gambaran sosok Holden di lirik lagu Green Day ini sudah cukup jelas. Holden ialah tokoh utama di salah satu novel sepanjang masa The Catcher in The Rye. Ia remaja 16 tahun yang merasa hidupnya kacau balau. Masalah besar pertama yang ia hadapi adalah kabar bahwa ia dikeluarkan oleh sekolah. Holden gagal di empat pelajaran dan hanya bagus di pelajaran bahasa Inggris, apalagi karena ia suka membaca sastra, kerap menulis, dan punya kakak seorang penulis juga. Nilai pelajaran lain nggak bisa tertolong. Salah satu guru idolanya, guru sejarah, pun hanya bisa memberikan nasihat kosong alih-alih kenaikan kelas.

Di asramanya, Holden mengetahui satu lagi kabar yang nggak enak. Teman sekamarnya, si playboy Stradlater, cerita kalau ia kencan dengan cewek yang adalah kasih tak sampainya Holden. Awalnya Holden menganggap enteng sampai akhirnya Stradlater cerita ia dan cewek itu sempat berduaan di mobil.

“Jadi kau apakan dia?” kataku (Holden, red), “Kau remas-remas di dalam mobil Ed Banky?” suaraku semakin bergetar tak karuan.

“Mulutmu busuk betul. Mau kucuci pakai sabun?”

“Benar tidak?”

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x