Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

“The Catcher In The Rye”, Novel Yang Memicu David Chapman Membunuh John Lennon

- Jumat, 08 Desember 2017 | 09:00
Novel Catcher in The Rye karya J.D Salinger
Hai Online

Novel Catcher in The Rye karya J.D Salinger

Billie Joe bukan satu-satunya musisi yang terinspirasi dari The Catcher in The Rye. Gun n Roses punya lagu yang judulnya sama dengan novel ini. Belle and Sebastian menyebut The Catcher in The Rye lirik lagunya, Le Pastie de la Bourgeoisie. The Ataris mengutip kalimat pembuka dan penutup novel ini udah ditaro di lirik If You Really Want to Hear About It

Dan nggak cuma musisi yang terilhami kisah Holden ini, melainkan juga para pembunuh.

Mark David Chapman adalah petugas sekuriti asal Hawai yang ngefans banget sama The Beatles. Pada Desember 1980, ia mengunjungi Dakota, New York. Ada dua tujuannya. Pertama, meminta tanda tangan John Lennon dan Yoko Ono, yang tinggal di daerah situ,untuk album duet Lennon-Onno paling baru, Double Fantasy. Sementara tujuan kedua adalah yang membuatnya dipenjara 25 tahun.

Pada suatu malam, sesaat setelah John Lennon keluar dari mobilnya untuk masuk ke apartemen, Chapman menghampirinya, mengeluarkan pistol dan menembakkan empat peluru ke tubuh Lennnon. Yoko Ono yang menyaksikan, langsung membawa Lennon ke rumah sakit. Namun ia tak terselamatkan.

Bukannya lari bersembunyi Chapman malah tetap dilokasi. Ada yang bisa menebak apa yang dilakukannya? Dia mengeluarkan sebuah novel The Catcher in The Rye itu dari kantung celananya. Saat polisi datang ke TKP untuk meringkus, Chapman sedang membacanya. Di buku miliknya, Chapman menulis “This is my statement.”

“(Holden Caulfield) tampak sangat tersesat dan bermasalah. Dalam pikiranku saat itu aku merasa aku adalah dia. Buku itu seperti bilang, ‘inilah aku’," kata Chapman dalam sebuah wawancara.

Cerita Chapman ini kemudian dibuatkan film, salah satunya adalah Chapter 27 yang rilis pada 2007. Film ini menceritakan bagaimana Chapman sangat terinspirasi dengan Holden Caulfield dalam melakukan aksinya itu. Judul film ini saja seolah melanjutkan cerita novel yang hanya terdiri dari 26 chapter itu. Film yang membuatJared Letto menggendutkan badan demi memerankan Chapman ini pun dibuka dengan kalimat tentang Holden:

"Aku percaya pada Holden Caulfield, dan buku itu. Dan apa yang dikatakannya untuk generasi yang hilang dan orang-orang yang munafik."

Mark Chapman (diperankan Jared Letto di film Chapter 27) sedang menenteng album Double Fantasy dan novel The Catcher in The Rye untuk dibawa ke apartemen John Lennon.
Di awal, Chapman sempat bilang bahwa alasannya membunuh Lennon hanya agar mendapat perhatian dan karena Lennon sangat terkenal.Tapi kemudian Chapman menyatakan kebenciannya terhadap sikap Lennon yang ia nilai munafik. Di satu sisi, Lennon menunjukkan kepeduliannya terhadap kaum miskin, tapi di sisi lain Lennon mengjalani gaya hidup tajir dan menikmati popularitasnya.

Di kasus lain, novel J.D Salinger ini juga ditenggarai menginspirasi pembunuhan yang dilakukan Robert Bardo pada aktris Rebecca Schaeffer pada 1989. Bardo terlihat melempar novel The Catcher in The Rye saat lari dari lokasi pembunuhan. John Hinckley Jr yang mencoba membunuh presien AS, Ronald Reagan pada 1981 juga terobsesi dengan novel ini selain film Taxi Driver.

Karena efeknya yang memicu perilaku negatif itu, novel ini juga sempat dilarang oleh beberapa pihak, termasuk sekolah. Meskipun begitu, penghargaan banyak diraih. Majalah TIME, misalnya, menyebut The Catcher in The Rye sebagai satu dari 100 novel terbaik sepanjang masa. Pada 1961 pun rupa J.D Salinger dijadikan cover majalah mingguan tersohor tersebut.

Bermakna Baik Jika Dibaca Baik-baik

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x