Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Jadi Mahasiswa Kura-Kura, Alias Kuliah-Rapat, Kuliah-Kerja

Rizki Ramadan - Jumat, 21 Oktober 2016 | 06:00
Vincent mahasiswa ITB Yang keterima magang di Google
Rizki Ramadan

Vincent mahasiswa ITB Yang keterima magang di Google

Salah satu hal yang bikin kuliah menjadi masa yang paling dinanti-nanti oleh para pelajar SMA adalah jadwal belajarnya yang nggak sepadat di sekolah. Di dunia perkuliahan, jadwalnya dalam sehari rata-rata diisi dua mata kuliah yang menghabiskan waktu kurang lebih lima jam, itu pun jadwalnya kadang terpisah, yang satu kuliah pagi, yang satu kuliah siang menjelang sore.

Singkatnya, masa kuliah lebih ngasih banyak waktu untuk para mahasiswa melakukan kegiatan yang diinginkan. Nah, menghadapi waktu luang ini, mahasiswa punya berbagai cara. Ada yang milih jadi kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang. Ada juga yang jadi mahasiswa kuman yaitu mahasiswa kuman alias kuliah main. Ya, waktu luangnya lebih banyak dipakai untuk main, entah itu asik nongkrong di belakang gedung kampus, hang out ke mal, atau melipir ke warnet, main game online.

Nah, tipe ketiga ini lah yang pengen HAI bahas di artikel ini. Lupakan kupu-kupu dan kuman, HAI mau ngajak lo untuk menjadi mahasiswa kura-kura.

Nggak jarang, mahasiswa tipe ini emang lambat di urusan akademis. Kasus paling seringnya sih, lulus agak telat. Lima tahun lah paling cepat. Tapi, seperti halnya kura-kura yang punya tempurung kuat, mahasiswa tipe ini punya pengalaman serta mental yang lebih kuat. Ya, mahasiswa kura-kura adalah mahasiswa kuliah- rapat, kuliah-kerja.

Mahasiswa yang HAI maksud ini selalu mengisi waktu luangnya dengan aktif berkegiatan, Lulus kuliah, mahasiswa kayak gini nggak cuma bisa membanggakan ijazah, tetapi juga pengalaman dan bahkan pendapatan.

Dimulai Dari Aktif di UKM

pendaki di Jalur pendakian gunung papandayan
UKM bisa jadi tempat yang paling deket dengan dunia kuliah. Di sana, kita bisa akitf nambah pengalaman organisasi serta mengasah minat. Yusnia Pangasti contohnya, mahasiswi jurusan Komunikasi yang akrab disapa Asti ini adalah anggota aktif di Kompas, sebuah UKM pecinta alam tingkat fakultas di kampusnya, Universitas Brawijaya. Sudah sejak tiga tahun lalu, Asti sering banget ngilang demi ngumpul sama temen-temennya di Kompas.

Tentu, nggak cuma rapat doang. Sebagai pecinta alam sejati, Asti dan teman-temannya juga sering banget meluangkan waktunya untuk naik gunung. Untuk perjalanan besar, mereka menjadwalkan satu-dua bulan sekali. Sementara untuk jelajah sekitar kota Malang, saban akhir pekan pun bisa berangkat.

Bantu Penelitian Dosen dan Senior

foto ilustrasi
Aktif di kegiatan yang bersinggungan dengan kampus juga bisa dilakukan dengan cara ikut membantu penelitian dosen dan senior. Mahasiswa jurusan Teknik pasti udah akrab banget sama cerita kayak gini. Niken Dhanitya dari jurusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia contohnya. Mendampingi dosen atau seniornya, dia biasa ikut bantu urusan pengambilan data, manajemen proyek hingga terjun langsung ke urusan teknis di proyek.

“Biasanya proyek itu diambil sama mahasiswa yang mau ngerjain skripsi, jadi biasanya antara 1-2 semester proyeknya selesai,” ujar Niken yang sudah ikut proyek Gasifikasi, Pembuatan model kapal selam dan pembuatan Slurry Ice Generator.

"Saat penelitian, waktu kerja aku tiap senin sampai Jumat. Dari pukul 4-5 sore, selesai kuliah. Di kampus, hampir semua dosen punya proyek," kata Niken

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x