Follow Us

Larangan Guru Dicabut, Mendikbud Dukung Siswa Nyari Dana di Sekolah.

Rizki Ramadan - Rabu, 05 Oktober 2016 | 06:47
Mendikbud, Muhadjir Effendy
Rizki Ramadan

Mendikbud, Muhadjir Effendy

Banyak siswa SMA negeri, terutama yang sekolahnya di Jakarta, sebal sama pihak sekolah karena kerap dilarang jualan di sekolah karena itu dianggap sebagai tindakan pungutan liar (tidak ada aturannya). Padahal, mereka butuh nyari dana tambahan untuk pensi atau acara-acara sekolah lainnya.

“Di sekolah gue kalau mau nyari dana mesti ngumpet-ngumpet. Soalnya dilarang sama sekolah. Mau nyari sponsor pun izinya selalu dihambat,” cerita Quina dari SMAN 47 Jakarta.

“Gue suka kasian sama anak ekskul yang mau nyari dana tapi kudu kabur-kaburan gitu tiap ada guru, biar dagangannya aman,” kata Fahni dari SMAN 100 Jakarta.

Yap, pihak sekolah emang sensitif banget sama isu pencarian dana dengan berjualan itu. Bahkan, ada loh sebuah sekolah negeri di Jakarta yang sampe dapet teguran dari pihak Dinas Pendidikan karena panitia pensi nyari dana dengan cara berjualan. Dampaknya, persiapan pensi sekolah dibatalkan. Kepala Sekolah terancam jabatannya jika persiapan diteruskan.

Menteri Dukung Siswa

Masalah ini HAI sampaikan ke Pak Mendikbud, Muhadjir Effendy. Ternyata isu ini juga udah beberapa kali ia dengar. Menurutnya, memang wajar jika sekolah takut, karena memang ada kebijakan sekolah yang nggak memperbolehkan siswa dipungut biaya apapun lagi. Tapi, sekarang ia merevisi kebijakan tersebut.

“Sekarang saya jamin, sekolah yang mencari dana sendiri nggak akan diberi sanksi,” kata beliau saat ngobrol dengan HAI di ruangannya di gedung A Kemendikbud, Selasa (04/10) kemarin.

Mendengar cerita bahwa banyak siswa SMA yang berjualan di sekolah tapi dilarang pun pak Muhadjir heran. Menurutnya, itu adalah bagian dari pelajaran wirausaha.

“Jualan di sekolah, kenapa nggak. Itu kan bagian dari wirausaha. Saya izinkan. Peraturan menteri sedang digodok. Tapi sebelum peraturan menteri turun pun nggak apa-apa. Kalau dulu sekolah diancam dana BOS akan dicabut (jika ada pungutan lainnya), maka ancaman itu saya cabut. Sekarang dipersilahkan,” lanjut pak Muhadjir.

Larangan mencari dana secara mandiri perlu dicabut karena menurut beliau itu akan membuat sekolah berlomba-lomba dalam bikin acara dan program yang sifatnya positif.

“Masing-masing siswa jadi bisa menonjolkan keunggulannya. Jadi, sekolah ada yang unggul di drum band, misalnya. Atau di tari Saman. Nantinya sekolah punya branding-nya sendiri-sendiri, nggak seragam. Baju memang mesti seragam, tapi identitasnya nggak. Mereka harus punya kebanggaannya sendiri-sendiri,” papar pak Muhadjir.

See? Sekarang, coba sampaikan ini ke guru dan kepala sekolah lo. Biar acara dan program-program kece yang udah kalian rencanakan bisa jalan dengan lancar.

Sukses, guys!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest