HAI-ONLINE.COM –Update terbaru tentang perselisihan antara BAPE dan Nike akhirnya muncul di tengah pertarungan hukum yang dipicu sejak bulan Januari, mengenai pelanggaran merek dagang.
Gugatan tersebut berpusat pada merek sepatu ketsBAPESTA, yang dituding menyerupai design pada sepatu Nike Air Force 1.
Dalam gugatannya, Nike menampilkan sebuah bagan grafis yang membandingkan antara model BAPE STA dengan Air Force 1, BAPE STA Mid dengan Air Force 1 Mid, SK8 STA dengan Dunk, Court STA High dengan Air Jordan 1, dan Court STA dengan Air Jordan 1 Low.
Meskipun versiBAPE menggantikan logo Swoosh Air Force 1 dengan sebuah logo bintang jatuh, Nike menganggap sepatu tersebut tetap menampilkan bagian atas dan sol yang serupa, serta memintaBAPE untuk berhenti menjualnya di pasaran.
Baca Juga: Nike Resmi Gugat BAPE Atas Tuduhan Menjiplak Design Sepatu
Dikutip dari Complex (18/02), dalam sebuah surat yang diajukan di New York’s Southern District Court pada Jumat lalu, pengacaraBAPE menjelaskan tentang perselisihan panjang antara merek streetwear dan sepatu kets tersebut.
Merujuk pada pertemuan tahun 2009 antara keduanya, surat dari tim hukumBAPE menyatakan bahwa Nike telah mengusulkan sebuah perjanjian lisensi untukBAPE STA.
PengacaraBAPE meminta sebuah konferensi menjelang mosi, yang diantisipasi untuk memberhentikan gugatan dari Nike.
Surat yang memberi tahu pengadilan konferensi pra-mosi tersebut menandai tanggapan pertamaBAPE terhadap tuduhan Nike.
PengacaraBAPE mengatakan bahwa penasihat internal Nike dan VP telah menemui pimpinanBAPEsecara langsung ke Jepang selama dua kali pada Oktober 2009, dengan membawa ‘keberatan atas design’pada sepatu kets BAPE.
Pengacara mengatakan bahwa Nike mengusulkan kesepakatan denganBAPE, yang memaksanya untuk menghentikan penjualan BAPE STA.
Pada bulan yang sama, tim hukumBAPE menolak perjanjian tersebut.
Bunyi e-mail tahun 2009, yang dikutip dari pengacara BAPE:
“Kami menghargai upaya Anda datang ke Jepang untuk membahas dan mempresentasikan perjanjian lisensi secara langsung.”
“Melalui tinjauan yang cermat, lisensi bukanlah sesuatu yang dapat kami setujui dengan tergesa-gesa karena kami tidak melihat bahwa Nike akan, pada tanggal seakhir ini, jika ada, klaim apa pun yang layak atau dapat ditindaklanjuti terhadap Nowhere/Bape.”
“Mungkin kami melewatkan sesuatu. Jadi, demi kepentingan kerja sama, kami akan lebih dari setuju untuk mempertimbangkan kembali posisi kami, asalkan Anda secara tegas menjelaskan kepada kami apa yang menurut Nike diyakini dapat dilakukan untuk melwan Nowhere/Bape.”
“Setelah kami menerima informasi ini, kami akan dapat mempertimbangkan tawaran lisensi Anda secara lebih lengkap. Berharap untuk mendengar balasan dari Anda."
Baca Juga: Fenomena Tren 'Sepatu Astro Boy' Big Red Boots MSCHF: Jelek apa Keren?
Dalam gugatan sebelumnya, pengacara Nike sempat merujuk pertemuan keduanya pada tahun 2009, yang mengatakan bahwa merek streetwear tersebut seharusnya mengurangi bisnis mereka di Amerika Serikat.
Dalam permintaan mosi pra-konferensi, pengacaraBAPE mengatakan bahwa Nike keluar dari perselisihan pada tahun 2009, tepatnya setelah ditanya secara khusus tentang klaim yang diajukan terhadap BAPE.
“Tiga tahun kemudian, pada tahun 2012, Nike memperkenalkan penasihat internal barunya kepadaBAPE yang menunjukkan bahwa dia ingin membahas lebih lanjut kekhawatiran Nike terkait sepatu kets BAPE STA. Tapi, penasihat internal Nike yang baru tidak pernah menghubungi BAPE,” kata pengacara BAPE.
Tim hukumBAPE mengatakan bahwa merek tersebut tidak mendengar lagi dari penasihat Nike, sampai akhirnya surat tuntutan datang pada bulan Januari lalu.
Kini,BAPE menginginkan agar gugatan Nike segera dibatalkan. PengacaraBAPE mengatakan bahwa keluhan Nike tidak cukup kuat untuk mengidentifikasi elemen khas yang membentuk pakaian dagangnya untuk sepatu tersebut.
“Nike tidak punya pilihan selain menguraikan unsur-unsur pakaian dagangnya atau membuat pengaduannya ditolak,” kata pengacara BAPE.