Follow Us

Jadi Tren di Kalangan Gen Z, Ini Perbedaan Y2K dengan Grunge Style!

Rifka Amalia - Senin, 13 Februari 2023 | 18:30
Gaya grunge
Techwear-x

Gaya grunge

Fashion grunge disepakati lahir dari kebanyakan musisi grunge yang miskin pada era-nya, dan membeli pakaian mereka lewat toko barang bekas aka thirfting.

Dirangkum dari situs Affliction Clothing, pada dasarnya grunge fashion menggemakan tentang gerakan gila, sikap yang muram, dan ketidakpedulian secara umum.

Pada masanya, tren fashion ini cenderung meniru gaya dari kebanyakan pakaian yang dikenakan sama anggota band.

Tone warna yang dark, gaya yang edgy, leather jacket, jeans, combat and platform boots, silver jewerly, lengan cut-off, studded belts, dan nggak lupa pakaian yang serba hitam, jadi ciri khas dari style ini.

Editor majalah Details pada tahun 1993, James Truman, mengungkapkan pendapatnya tentang fashion grunge.

"Bagi gue, hal tentang grunge bukanlah anti-fashion. Punk adalah anti-fashion. Tapi, grunge adalah tentang nggak membuat pernyataan,” ungkap Truman, yang dikutip dari The New York Times.

Selain pakaian, dalam era-nya, gaya grunge juga dianggap sebagai sesuatu dengan tampilan yang ‘nggak terawat.’

Istilah tersebut menggambarkan hal-hal selayaknya rambut yang nggak dicuci, berantakan, dan wajah cowok yang nggak dicukur.

Sedangkan bagi cewek, grunge didefinisikan sebagai tampilan yang lebih grunge-chic, dengan potongan rambut pixie pendek, serta tambahan eyeshadow dan lipstick yang gelap.

Selain itu, estetika cewek dalam mode ini juga dipopulerkan sama istri Curt Cobain, Courtney Love, dengan penggambaran Kinderwhore yang lebih feminine dan edgy.

Baca Juga: Kok Bisa Sih Style Gorpcore Jadi Fashion Populer di Kalangan Gen Z?

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest