Follow Us

Wawancara dengan Polka Wars: 'Phase of Hue' Adalah lagu Paling Keras yang Kami Rilis

Alvin Bahar - Jumat, 11 November 2022 | 11:39
Polka Wars, 2022
Dok. Polka Wars

Polka Wars, 2022

HAI-ONLINE.COM - Polka Wars is back! Band yang telah berdiri sejak 2011 dengan jejak dua album penuh, Axis Mundi (2015) dan Bani Bumi (2019) serta sebuah mini album EPNY (2017) ini baru aja rilis lagu baru berjudul 'Phase of Hue'.

'Phase of Hue' juga jadi penanda fase baru Polka Wars: di mana mereka kini aktif sebagai trio, setelah Billy Saleh keluar dari band tersebut pada 2020.

Berikut petikan wawancara dengan ketiga personel Polka Wars: vokalis/gitaris Karaeng Adjie, bassis Xandega Tahajuansya, dan dramer Giovanni Rahmadeva.

Lewat single “Phases of Hue” tampak Polka Wars tengah menjejaki sebuah fase baru dalam karir bermusiknya.

Xandega Tahajuansya (XT): Ya, lagu “Phases of Hue” sebenarnya adalah titik tolak dari bentuk musik Polka Wars yang sebelumnya di mana kami berusaha untuk keluar dari format Bani Bumi, sekaligus menjadi transisi menuju format trio seperti sekarang ini.

Meskipun lagu ini ditulis di saat Billy Saleh masih bergabung, namun perbedaan yang tersaji cukup terasa. “Phases of Hue” punya emosi yang lebih mentah dari segi lirik maupun musik, karena kalau disimak dari era Axis Mundi sampai Bani Bumi, inilah lagu paling rock dan heavy yang pernah kami bikin.

Giovanni Rahmadeva (GF): Secara musikal, bagi kami ini merupakan fase yang cukup eksploratif dalam hal emosi. Sementara kalau ditilik dalam hal rentang karir, bisa dibilang kami tidak terlalu banyak berpikir untuk menyelesaikan proses penciptaan “Phases of Hue”.

Kami benar-benar hanya ingin meledakkan sisa-sisa perasaan yang tertinggal lewat Polka Wars sebagai kendaraannya.

Jadi benar jikalau dikatakan “Phase of Hue” adalah lagu paling keras yang dimiliki Polka Wars?

GR: Benar sekali. Karena pas rekaman juga kami bertiga melakukannya dengan all out. Lagu ini merupakan materi mentah yang tidak masuk ke Bani Bumi. Secara musikal pun lagu ini mengandung nada yang berbeda, hanya progresi dan akor ritem saja yang sama sehingga kami gas penuh dan bawa heavy terus.

Dan kami merancangnya menggunakan metode jamming serta demi menempuh orisinalitas, kami sengaja tidak mendengarkan referensi musik-musik barat.

Polanya persis seperti ketika dulu kami menulis lagu-lagu untuk Axis Mundi.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest