HAI-ONLINE.COM – Kuintet metal Amerta merilis single terbaru bertajuk ‘Chevron’ yang masih menembus spektrum yang biasa melekat pada komposisi musik yang berat dengan tambahan intensitas perasaan dalam, gelap, dan moodyyang melankolis.
‘Chevron’ menunjukkan skill Amerta dalam mengaduk temperamen lewat lirik dan lagu yang membawa kita bertualang menuju imaji kontradiksi.
Lagu ini mencoba menangkap emosi janggal sebuah komposisi metal yang lambat dan berat namun masih terasa melankolia.
Neraka yang dingin!
“Kami dari usia dini terekspos dan terbiasa mendengar banyak jenis musik. Mungkin ini yang menjadi identitas kami sejak awal. Secara natural keberagaman referensi itulah yang menghasilkan Chevron, Ada sisi manis, namun tetap heavy. Neraka tapi dingin,” ungkap Anida Sabrina Bajumi dikutip dari rilisan pers tertulisnya.
Baca Juga: Seringai Kolaborasi dengan Amerta, Bawakan 'Marijuanaut' di Synchronize Fest 2022
Single ini juga akan hadir dalam format video klip yang dirilis hari ini, 24 Oktober 2022 dan akan dilepas dalam bentuk fisik yakni kaset pita bersama dengan ‘Bleeker’ pada 1 November nanti via Grieve Records.
“Bicara soal referensi, itu hal yang abstrak. Yang pasti, kami merasa estetika kegelapan itu telah sejak lama tercantum dalam benak bawah sadar kami. Mereka selalu keluar begitu saja ketika dibutuhkan.” ujar gitaris Raja H. Panggabean.
Perkenalkan dua member baru!
Lagu ini juga menjadi penanda diperkenalkannya dua personel baru yang resmi direkrut, vokalis Techa Aurelia (Pelteras) dan Lody Andrian (Fakecivil) pada synthesizer. Dua musisi yang sangat fasih dalam instrumentasi masing-masing.
Tentu saja, masih di bawah arahan produser Ricky Siahaan.
Warna dari dua nafas baru ini terasa kental dalam single ini. Suara Techa berhasil menggumpal kepedihan dalam yang bermartabat.
“Suara gue campuran feminim danmaskulin, mungkin terdengar androgini. Karakter seperti itu menyadarkan pendengar bahwa dalam kesuraman dan kesedihan, semua kegelapan yang kita lihat itu hanya bersumber dari kepala saja,” tukas Techa Aurelia.
Baca Juga: Romantic Echoes Bereksperimen dengan Musik India di Single Terbaru ‘Amerta‘
Ditambah polesan atmosferik Lody Andrian yang merekatkan nuansa psikedelia di ruang belakang, kombinasi tersebut melahirkan sensasi mengawang yang dibutuhkan.
“Ibarat mencemplungkan diri ke pusaran lumpur isap kehampaan, namun di sisi lain pun merasakan kedamaian,” kata drummer Auliya Akbar.
Inspirasi judul'Chevron'
‘Chevron’ mengambil inspirasi dari nama apartemen di Melbourne, Australia.
Lokasi ini juga sekaligus menjadi tempat dimana Raja H. Panggabean menghajar riff debutnya bersama Auliya Akbar yang kemudian memberikan nafas untuk Amerta di tahun 2017.
“Chevron” adalah cerita tentang pengalaman berada di persimpangan kontras dua dunia. Kegelisahan menghadapi realita hidup dan kebahagiaan yang kami impikan. “Gue ingin membuat lagu metal yang berat tapi ada kontras dengan melodi dan harmoni. Seperti ada dua dunia yang bertubrukan. Sama seperti kehidupan kami masing-masing yang kadang tenggelam dalam realita kehidupan, tapi bermain musik akan selalu jadi bagian tak terpisahkan yang selalu ada dan membuat kami waras dan bahagia,” ujar Raja H. Panggabean.
(*)