Namun, pada 1998, India mencatat ada kasus sedikitnya 150 anak meninggal karena penyakit yang sama dalam lima tahun terakhir.
Setelah diinvestigasi, 26 kasus dinyatakan positif karena dietilen glikol yang terkandung dalam obat flu.
Ia mengungkap, oknum produsen farmasi “nakal” masih menggunakan dua senyawa ini karena mudah diproduksi dan murah dibandingkan pelarut-pelarut lainnya.
Baca Juga: 21 Cara Mengecilkan Perut Tanpa Lapar, Keluar Keringet dan Olahraga, Kok Bisa?
Bagaimana di Indonesia?
Prof. Muchtaridi mengatakan, kematian akibat gagal ginjal akut misterius di Indonesia masih perlu ditelusuri lebih lanjut apakah karena dua senyawa tersebut atau bukan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, obat yang menyebabkan kematian di Gambia nggak terdaftar di Indonesia.
Meski demikian, ia menegaskan parasetamol adalah analgesik paling aman untuk demam.
“Ada analgesik lain, contohnya ibuprofen. Ketika demamnya tinggi dan terindikasi demam berdarah di mana sel darahnya terganggu, minum ibuprofen justru akan memperparah. Yang paling aman justru parasetamol,” ucapnya.
Buat lo yang ingin menghindari penggunaan parasetamol sirup, Prof. Muchtaridi menyarankan mengonsumsi parasetamol tablet.
Selain itu, penggunaan puyer dinilai lebih manjur untuk dikonsumsi anak-anak.
“Kalau anak-anak susah makan puyer, bisa dicampur air yang bisa diperoleh di apotek. Itu kalau masih takut akan parasetamol sirup,” tutupnya. (*)