Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Guru Besar Unpad: Mengapa Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Memicu Gagal Ginjal?

Tanya Audriatika - Sabtu, 22 Oktober 2022 | 17:15
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. apt. Muchtaridi, PhD, jelaskan mengapa dietilen glikol dan etilen glikol dapat memicu gagal ginjal.
Kemenkes

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. apt. Muchtaridi, PhD, jelaskan mengapa dietilen glikol dan etilen glikol dapat memicu gagal ginjal.

HAI-Online.com - Kematian anak akibat gagal ginjal akut ramai dibahas beberapa hari terakhir, salah satunya kasus di Gambia, puluhan anak meninggal diduga karena kandungan senyawa dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat parasetamol.

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Prof. apt. Muchtaridi, PhD, menjelaskan, dietilen glikol dan etilen glikol ini senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat.

Kelarutan dan rasa manisnya kerap disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol.

“Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim,” kata Prof. Muchtaridi dilansir dari laman Unpad, Sabtu (22/10/2022).

Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga jadi glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi jadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk lagi jadi asam oksalat. Asam oksalat ini memicu membentuk batu ginjal.

Prof. Muchtaridi melanjutkan, asam oksalat kalau sudah mengkristal bakal berbentuk seperti jarum tajam.

“Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium bakal terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Kalau lari ke ginjal bakal jadi batu ginjal. Kristalnya tajam bakal mencederai ginjal,” terangnya.

Kalau ini terjadi pada anak-anak yang notabene ukuran ginjalnya lebih kecil, dampak yang ditimbulkan bakal parah.

Baca Juga: Obat Cair dan Sirop Anak dan Dewasa Resmi Dilarang Pemerintah karena Diduga Sebabkan Gagal Ginjal

Nggak cuman memapar di ginjal, efeknya bisa ke jantung dan bisa memicu kematian yang cepat.

“Yang paling berbahaya ketika kondisi ini terjadi di negara-negara kering. Kondisi dehidrasi akan mempercepat pembentukan asam oksalatnya. Contohnya seperti di Gambia,” imbuhnya.

Karena efek sampingnya yang berbahaya, dietilen glikol dan etilen glikol sebenarnya sudah dilarang ketat penggunaannya dalam obat oleh Food and Drugs Administration (FDA) sejak 1938.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x