Timnya pun berhasil jadi salah satu dari lima finalis yang diberangkatkan ke Dubai untuk kejuaraannya.
Selama empat hari, Ayik bersama tim berlaga di World Trade Center (WTC) Dubai.
“Saat final, kita diharuskan menyelesaikan lebih banyak (soal) dibanding tahap kualifikasi dan soal yang diberikan pun lebih sulit,” ungkapnya.
Pada babak final, tim yang dinamai Good Luck Have Fun (GLHF) ini bersama tim finalis lainnya harus menyelesaikan soal web exploitation, reverse engineering, forensic, attack defense, lab hacking, dan hardware hacking.
Menurut Ayik, timnya bisa menyelesaikan berbagai persoalan, seperti eksploitasi web untuk mendapatkan data,dan membuat aplikasi crack dengan mencari algoritma program aplikasi tersebut.
“Selain itu, saya pun dapat beberapa persoalan menarik, seperti membobol website resmi pemerintah Abu Dhabi yang dilengkapi fitur keamanan tinggi,” imbuhnya.
Menariknya lagi, Ayik menjelaskan timnya harus membobol teknologi lama seperti telepon Rotary hingga teknologi terkini seperti membobol mobil Tesla.
Menurutnya, tipe soal ini sulit dipecahkan dibandingkan persoalan lainnya.
Baca Juga: 21 Cara Mengecilkan Perut Tanpa Lapar, Keluar Keringet dan Olahraga, Kok Bisa?
“Kita harus membobol pintu mobil Tesla lewat frekuensinya sehingga pintu mobil bisa terbuka tanpa kunci,” terangnya.
Selain jadi ketua tim, Ayik bertugas menyelesaikan persoalan reverse engineering, web exploitation, dan kriptografi.
Ke depannya, masih banyak kompetisi bergengsi internasional yang harus ditaklukkan olehnya.