"Sebagai evaluasi, kami mungkin akan menerima mahasiswa untuk tahun berikutnua bagi mereka yang memilih Unair sebagai pilihan pertama agar mereka tidak lepas. Kasusnya sama dengan SNMPTN dan SBMPTN. Kalau nanti masih kosong juga ya mau apa lagi, tapi pemerintah sebaiknya mengatur tentang berapa gelombang yang diperbolehkan untuk membuka jalur mandiri," katanya.
Selain untuk mengisi kekosongan itu, ia mengatakan pembukaan jalur mandiri gelombang kedua itu untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sesuai program Kemendikbud agar jumlah yang terdidik dalam usia perkembangan tertentu berbanding dengan jumlah seluruh anggota masyarakat yang berada pada taraf perkembangan itu.
"Contohnya, jurusan psikologi yang kuota selama ini 200 mahasiswa, maka sejak dua tahun terakhir diberi tambahan oleh Kemendikbud sebanyak 10 persen sehingga menjadi 220 mahasiswa," kata Bagus yang juga dosen Fakultas Psikologi Unair itu.