Follow Us

SMAN 2 Depok Klarifikasi Rumor Diskriminasi terhadap Siswa Ekstrakurikuler Rohani Kristen

Reinaldy Royani - Sabtu, 08 Oktober 2022 | 15:05
Klarifikasi SMAN 2 Depok terkait rumor diskriminasi yang dialami oleh siswa ekskul Rohani Kristen

Klarifikasi SMAN 2 Depok terkait rumor diskriminasi yang dialami oleh siswa ekskul Rohani Kristen

HAI-ONLINE.COM – Nama SMAN 2 Depok sedang menjadi sorotan setelah munculnya sebuah unggahan di media sosial yang bilang kalo para siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler Rohani Kristen harus memakai tangga dan lorong sekolah karena nggak diberi ruangan.

Bahkan dalam narasi itu disebutkan kalau pihak sekolah mengancam akan membubarkan kegiatan Rohkris.

Pihak sekolah SMAN 2 Depok memberikan klarifikasi dan menyebut tulisan yang bersumber dari website liaranews.com berjudul “Alami Diskriminasi, Siswa Rohkris SMAN 2 Depok Tak Boleh Pakau Ruang Kelas” tersebut adalah hoax.

Dalam tulisan itu, disebutkan bahwa awalnya siswa-siswa Rohkris menggunakan ruang multiguna, namun sekarang dilarang dengan alasan ada seragam sekolah di dalamnya dan akhirnya mereka memakai pelataran atau lorong kelas di lantai 2.

Namun, menurut penuturan klarifikasi itu, kronologi yang sebenarnya adalah setiap hari di SMA Negeri 2 Depok sebelum memulai pembelajaran pada 06:45, selalu diawali dengan kegiatan keagamaan dan dibimbing oleh guru yang bersangkutan.

Baca Juga: Adaptasi Teknologi Imersif, SMA dan SMK di Bali Belajarnya Pake Virtual Reality!

Menurut penjelasan dari wakil kepala seklah bidang sarana prasarana, pada hari Kamis, 29 September 2022 siang, seragam siswa baru kelas X datang dan diletakkan di ruang Multi Guna yang akan dibagikan pada Jumat pagi.

Karena jumlahnya yang banyak dan butuh diklasifikasikan sesuai kelas, membuat kondisi ruangan Multi Guna menjadi berantakan sehingga nggak layak diunakan untuk dipakai buat kegiatan ekskul.

Kemudian, kegiatan Doa Pagi (Saat Teduh) bagi siswa-siswi beragama Kristen dipindahkan ke ruang pertemuan lantai 2 dan informasi ini sudah disampaikan kepada Kepala Sekolah, petugas kebersihan, dan salah satu siswa Rohkris.

Lalu, pada keesokan harinya di tanggal 30 September pagi, petugas kebersihan terlambat untuk membuka pintu ruangan sehingga siswa Rohkris yang udah dateng nunggu di lorong ruang pertemuan.

Beredar pula foto dengan narasi seolah-olah murid yang duduk di selasar tersebut nggak diberi ruangan untuk kegiatan.

“Kejadian yang sebenarnya adalahpara siswa sedang menunggu dibukakan pintu oleh Office Boy yang memegang kunci ruangan pertemuan. Ketika ruang pertemuan akhirnya telah dibuka, maka para siswa kemudian masuk dan melakukan aktivitas keagamaan sebagaimana mestinya.” ucap klarifikasi tersebut.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest