Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mahasiswa FIK UI Bikin Permen Canggih untuk Mengatasi Masalah Pencernaan

Tanya Audriatika - Kamis, 08 September 2022 | 13:15
Permen BuchaBons karya mahasiswa FIK UI.
Dok. laman UI

Permen BuchaBons karya mahasiswa FIK UI.

HAI-Online.com - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Feyza Hilyata membuat inovasi permen Kombucha bernama BuchaBons, dinilai bisa mengatasi masalah pencernaan.

Feyza yang tergabung dalam Tim Boocaw! berhasil meraih Juara 2 Kompetisi NUS FoodTech Challenge 2022 di Singapura berkat BuchaBons.

BuchaBons merupakan permen jelly stick sehat, mengandung Kombucha, buah kersen, dan tanaman herbal.

BuchaBons jadi pilihan sehat produk pencernaan. Inovasi produk tersebut diajukan kepada Nestle soal permasalahan kesehatan di Asia.

NUS FoodTech Challenge 2022 adalah kompetisi yang diadakan Departemen Food Science National University Singapore yang bekerja sama dengan International Flavours & Fragrance (IFF), Nestle, dan Perkin Elmer.

Dalam kompetisi ini, ada dua track kompetisi, lokal dan internasional.

Track internasional mempertandingkan inovasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Sedangkan, track lokal khusus untuk mahasiswa perguruan tinggi di Singapura.

Baca Juga: Vokasi UI Mulai Kembangkan Mata Kuliah “Game”, Dosen UI : Ini Industri Menjanjikan

Gagasan membuat jelly stick ini berawal dari permasalahan pencernaan di Asia Tenggara.

Di Asia, penyakit GERD, diare, hepatitis, dan kanker perut sering terjadi dan umumnya disepelekan.

Adanya pertumbuhan yang cepat dari penyakit pencernaan selama dua dekade terakhir dapat menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang terkena penyakit pencernaan, bahkan kematian.

Masalah pencernaan dialami penderita tanpa mengenal usia.

Oleh karena itu, Tim Boocaw! mengajukan ide membuat produk permen jelly stick yang bisa dinikmati oleh semua usia dari mulai anak-anak sampai lanjut usia.

Tim Boocaw! beranggotakan dua orang, yakni Feyza Hilyata dari UI dan Annisa Belva dari Binus University.

Konsep lomba NUS FTC 2022 menggunakan idea pitching yang lebih mengarah ke bidang bisnis.

Mereka berhasil juara 2 tingkat internasional setelah mengalahkan peserta dari berbagai negara, seperti China dan Hongkong lewat persaingan yang sengit.

“Menurutku permasalahan yang di-highlight tentang digestive problem di asia itu penting banget, khususnya di indonesia sendiri. Produk BuchaBons bisa jadi salah satu solusi alternatif buat masalah pencernaan,” ujar Feyza.

Lebih lanjut, Feyza memaparkan kalau disandingkan dengan obat-obatan, BuchaBons diharapkan bisa jadi produk substitusi cemilan sehat.

BuchaBons terbuat dari kombucha yang merupakan teh dengan jamur scoby yang isinya bakteri sehat, plus jamur probiotik. Pemanis yang digunakan berasal dari buah kersen (buah ceri).

Buah kersen berperan sebagai pengganti gula yang memicu kombucha untuk berfermentasi. Selain manis, kersen juga memiliki kandungan antidiabetik.

Ada beberapa varian BuchaBons yang dibuat menggunakan tanaman herbal lokal Indonesia yang kaya manfaat untuk kesehatan.

Produk ini dibuat dari sumber probiotik, rendah gula, ramah untuk penyuka sayuran, enak, dengan harga yang terjangkau. BuchaBons juga mudah dibawa dan bisa dikonsumsi dimana saja.

Baca Juga: Mindblowon NFT X Bored and Hungry Hadirkan Hidangan Lezat Indonesia di Long Beach, California!

“Sejujurnya unexpected banget, karena konsep lombanya beda dengan commonly yang aku ikuti. Kebetulan lombanya itu durasinya lumayan lama dan berbarengan sama ujian di fakultas. Menurutku ini keajaiban dari Allah,” terang Feyza.

Ia berharap bisa terus berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia dan UI.

Feyza juga berharap prestasi ini dapat menginspirasi para mahasiswa untuk berkolaborasi dalam menyalurkan gagasan inovatifnya sehingga dapat berkontribusi pada masyarakat sekitar. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x