Follow Us

Sosiolog UI: Citayam Fashion Week Berpotensi Dikuasai Kaum Menengah ke Atas!

Reinaldy Royani - Minggu, 24 Juli 2022 | 15:15
Remaja SCBD (Sudirman-Citayam-Bojong Gede-Depok) di Citayam Fashion Week cukup sustainable secara sosial dan ekonomi.
kompas.com/kristianto purnomo

Remaja SCBD (Sudirman-Citayam-Bojong Gede-Depok) di Citayam Fashion Week cukup sustainable secara sosial dan ekonomi.

HAI-ONLINE.COM – Dengan maraknya Citayam Fashion Week, sosiolog Universitas Indonesia (UI), Hari Nugroho menyebut kalo tren ini berpotensi dikuasai oleh kalangan menengah ke atas yang memiliki kekuatan ekonomi.

Dikhawatirkan ke depannya, remaja Citayam, Bojonggede, dan Depok yang memulai tren ini justru akan tersingkir.

"Arena ini potensial hanya akan diambil alih oleh mereka yang punya power and resources lebih besar yaitu kalau bukan anak muda kelas menengah Jakarta, atau ya mereka yang mau pakai untuk keperluan panggung politik," ujar Hari seperti dilansir dari Kompas.

Menurutnya, hal ini akan menjadikan anak-anak ‘SCBD’ hanya sebagai penopang dan bukan menjadi pemeran utamanya.

Baca Juga: Bukan ke PIK, Citayam Fashion Week Diusulkan Pindah ke Lokasi Balai Kota, TIM dan Tempat Ini

"Dan akhirnya anak-anak itu akan tersingkir atau sekurangnya hanya menjadi penopang saja, bukan subjek utama arena,"

Menurut prediksinya, Citayam Fashion Week nggak akan bertahan lama karena kemunculannya yang spontan dan merupakan respon kurangnya ruang publik bagi remaja di daerah penyangga Jakarta.

“Itu hanya respon populer saja. Kemunculannya itu adalah sebuah komunitas cair yang nggak terstruktur, yang terkonstruksi secara spontan," ujar Hari.

"Jadi, menurut saya, fenomena Citayam ini hanya fenomena populer saja, dari ketiadaan ruang bagi anak muda di kota satelit Jakarta untuk berekspresi, untuk membangun identitas mereka. Dan kebetulan tempat di kawasan Sudirman itu menyediakan arenanya," pungkasnya.

(*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest