Kini, teknologi ini di tahap pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Soal upaya komersialisasi, Arif berencana menggandeng kerjasama dengan kampus daerah tertentu yang ingin mengadakan praktikum namun terkendala biaya.
“Kami menyediakan peralatannya, kemudian mitra tersebut dapat berlangganan untuk mengakses Remote Laboratorium ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Kentut Cewek Lebih Bau Busuk dari Cowok, Riset Jelaskan Fakta-faktanya!
Ia berharap inovasi teknologi ini ke depannya nggak berhenti di Remote Laboratorium saja.
Ia bermaksud akan mengembangkannya menjadi sebuah smart factory yang juga dapat dijalankan dari jarak jauh.
“Semoga semakin berkembang pelayanan dari aplikasinya dan membawa kebermanfaatan bagi banyak pihak,” pungkasnya. (*)