Follow Us

Marak Kasus HIV AIDS Mahasiswa, Dosen UM Surabaya: Hindari Aplikasi Kencan dan Seks Bebas

Tanya Audriatika - Kamis, 01 September 2022 | 16:15
Marak kasus HIV AIDS, berikut pesan Dosen UM Surabaya untuk mahasiswa
Dok. laman UM Surabaya

Marak kasus HIV AIDS, berikut pesan Dosen UM Surabaya untuk mahasiswa

HAI-Online.com - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung, Jawa Barat baru-baru ini mengungkap fakta ada 414 mahasiswa dinyatakan positif HIV.

Menurut data KPA, jumlah tersebut setara dengan 6,97 persen dari total kasus.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Idham Choliq menjelaskan, jika virus sudah menginfeksi seseorang maka akan disebut sebagai penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Dimana tubuh nggak bisa lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus HIV.

“HIV dapat menular ke kelompok manapun termasuk kelompok remaja (mahasiswa) yang masih sangat rentan dalam penularan HIV,” ujarIdham dikutip dari laman UM Surabaya, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Bukan Pink atau Kuning, Hari AIDS Sedunia Memilih Pita Merah untuk Simbolnya, Kenapa Ya?

Menurut penjelasannya, penyebab terjadinya penyebaran HIV di kalangan mahasiswa beragam,

Bisa karena penggunaan obat-obatan dan jarum suntik, penggunaan aplikasi kencan, dan hubungan seksual dengan teman tanpa ikatan pernikahan atau yang sering dikenal dengan istilah Friend With Benefits (FWB).

Idham menegaskan, penting untuk mahasiswa punya pemahaman kesehatan reproduksi dan penyakit HIV/AIDS.

Menurutnya, ketika mahasiswa nggak punya pengetahuan soal tubuh mereka, dan bagaimana membangun relasi yang sehat, mereka bakal membuat keputusan-keputusan nggak aman yang berpengaruh pada kesehatan mereka.

“Misalnya ada anggapan bahwa kalau hanya berhubungan sekali tidak akan tertular virus HIV. Padahal meski seseorang tidak merasakan gejala apapun bukan berarti virus tidak ada. Harus diperiksa darah atau tes HIV,”tegas Idham.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest