Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketika Sneakers KW Indonesia 'Vans Off The Top' Digugat 'Vans Off The Wall': Kalah Telak Hingga Denda Jutaan Rupiah

Alvin Bahar - Jumat, 11 Februari 2022 | 17:05
Berkas gugatan Vans kepada Vans Off The Top
-

Berkas gugatan Vans kepada Vans Off The Top

HAI-ONLINE.COM - Kalo lo pernah beli sneakers Vans tapi tulisannya "Off The Top", wah itu KW lho!

Jangan anggap rare karena sekarang "Vans off the top" udah susah dicari, sneakers tersebut memang sudah menghilang karena kalah di pengadilan.

Pas awal kemunculannya lewat para reseller di tahun 2000-an awal, Vans sempat mempermasalahkan soal hak cipta dan menghentikan jalur distribusinya ke Indonesia.

Fakta-fakta ini kami himpun dari Surya (salah satu pendiri Penny yang menjual Vans original sejak tahun 2010), Max Praditya (pemilik Crooz, yang pernah menjadi official partner dari PT Gagan Indonesia –distributor resmi Vans di Indonesia saat itu), dan Claude Hutasoit, skateboarder senior.

“Jadi ada orang yang bikin merek lain. Dia tuh ngejiplak Vans banget, sama dia tuh di-hak ciptain gitu ya. Akhirnya sama Vans luar ketahuan, mereka berhenti supply Vans ke sini, dan mereka bawa ke pengadilan."

Brand tersebut namanya Vans juga. Tapi, Vans Off The Top. Yang asli kan Vans Off The Wall tuh.

"Pengadilan berapa tahun nggak beres-beres, sampai akhirnya beres, (Vans) diambil sama perusahaan baru di sini. Dan ya Vans yang kita lihat sekarang, ya udah Vans yang udah di mana-mana. It’s everywhere now,” beber Bang Claude dengan teramat rinci.

Baca Juga: Vans Indonesia dan Bujangan Urban Ajak Anak Yatim Piatu Berpikir Kreatif

Dalam sidang putusan gugatan hak merek di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Hakim Ketua Bayu Isdiatmoko mengatakan tergugat yakni pemilik Vans Off The Top terbukti telah mendaftarkan merek Vans pada 21 Maret 2007 dalam kategori Kelas 18.

Dalam dokumen gugatannya, penggugat memohon agar pengadilan membatalkan lima merek Vans dan logo yang terdaftar atas nama tergugat, yakni IDM000113990, IDM000108582, IDM000188574, IDM000135960, dan IDM000135962.Penggugat menilai tergugat telah beritikad tidak baik dalam mendaftarkan kelima merek Vans dan logo itu di Direktorat Merek Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Dengan adanya putusan tersebut, maka pemilik perusahaan sepatu Vans di Indonesia harus menganti mereknya. Selain itu mereka juga didenda untuk menggantikan biaya peradilan.

Akhirnya, Vans hadir lagi di Indonesia tahun 2013 dengan membuka original store pertamanya di Kota Kasablanka.

Lisensinya dipegang oleh PT Gagan Indonesia. Namun, beberapa tahun sebelumnya, sekitar 2010 udah ada beberapa toko sepatu alternatif di Jakarta yang menjualnya.

Surya Adi Sisyanto, seorang anak band yang kerap menggunakan sepatu Vans saat manggung, pun nggak luput dari kesulitan yang mungkin dialami juga oleh banyaknya pemakai lain.

Dipadukan dengan niat untuk bikin bisnis, Surya dan beberapa orang teman kuliahnya pun menjadikan kondisi-sulitnya-memperoleh-Vans ini sebagai peluang usaha.

Yap! Sejak tahun 2010, Surya resmi membuat brand Penny yang awalnya dikenal dengan sneakers shop, dengan produk andalannya, the one and only, Vans.

Vans kini masih eksis di Indonesia, tapi nggak lagi dipegang PT yang sama.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x