“Kalo band-band dulu kayak Gigi, Slank. Slank yang dulu apalagi kan, Pay gitu kan gitarnya akrobatik, drumnya nggak lah,” kata dia.
Ia menambahkan, “Kalo Dewa lumayan akrobatik drumnya, lumayan nggak gampang dimainin.”
Lagu-lagu yang dinilai susah dimainin itulah yang menurut Dhani menjadi salah satu magnet Dewa 19 bagi para penonton. Sampai sekarang, ia menyebut masih banyak orang yang ingin melihat gimana jika lagu-lagu tersebut jika dimainin secara live.
“Jadi anak-anak band masih pengen nonton Dewa itu karena pengen liat akrobatnya gitu lho. ‘Ini solo gitar ini Andra bisa, nggak, bagusin. Salah nggak?’,” bebernya.
Hal yang menurutnya menjadi keunikan dari Dewa 19 ini menurut Dhani nggak lepas dari kegemaran mereka dengan band-band yang juga skillful dalam bermusik.
“Ya karena kita nge-fans-nya sama band “skill”, kan. Nge-fans sama Queen, kita nge-fans sama band Toto, semuanya skillful, makanya kita juga jadinya gitu,” jelas Dhani.
Ia menambahkan, “Dan menurut gue justru itu kelebihan Dewa 19 dari band-band yang lain. Karena ya emang jualan kita itu.”
(*)