Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.
Sementara itu varian Omicron, diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan. Meski cukup menular, namun nggak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah.
Namun, para ahli percaya bahwa varian Omicron dapat melampaui kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksinasi alami.
Gejala awal infeksi Omicron diantaranya sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan. Kehilangan bau dan rasa nggak dilaporkan dalam kasus omicron.
Masih menunggupenjelasan WHO
Dilansir dariIndia Today, Jumat (24/12/2021), meski telah mulai dibicarakan, Delmicron belum dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Keduanya belum mengatakan apa-apa seputar klaim varian baru yang disebut Delmicron. Istilah tersebut muncul setelah dilaporkan oleh Dr Shashank Joshi.
Jadi, ini bukan varian baru dari novel coronavirus tetapi pada dasarnya adalah situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan hadir pada pasien Covid-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.
Untuk meresmikan sebuah nama varian novel coronavirus, badan kesehatan global PBB mengidentifikasi kemudian memberinya label atau nama.
Nama-nama tersebut dipilih setelah konsultasi yang luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial. WHO memberikan label untuk varian yang ditetapkan sebagai Variants of Interest atau Variants of Concern.
Perlu disebutkan bahwa meskipun WHO menetapkan nama-nama ini, WHO juga tetap menggunakan nama ilmiah. Varian Omicron secara ilmiah dijuluki B.1.1.529. (*)