Kasus Guru Cabuli Belasan Santri Baru Viral Belakangan Ini, Polisi: Kami Sengaja Nggak Ekspos Karena Risiko Dampak Negatif

HAI-Online.com - Baru-baru ini ramai jadi perbincangan soal 12 santriwati yang menjadi korban pencabulan seorang guru pondok pesantren (ponpes) Herry Wirawan di Bandung, Jawa Barat.

Sebelumnya, memang kasus ini nggak terekspos, namun pada akhirnya viral setelah seorang netizen menulis thread tentang kronologi kasus tersebut di Twitter.

Baca Juga: Inilah Narkoba Jenis Baru LSD yang Dikonsumsi Aktor Jeff Smith, Benarkah Pernah Jadi Inspirasi Lagu The Beatles?

Pihak kepolisian membenarkan bahwa kasus ini memang baru viral akhir-akhir ini. Mereka juga mengatakan kalo ada sebabnya kenapa memang viral belakangan ini.

Melansir TribunWow.com, dikutip dari TribunJabar.id, Polda Jawa Barat (Jabar) mengaku sengaja nggak menyampaikan kasus ini ke publik.

"Saat itu kami sengaja tidak merilis atau mengekspos kasus tersebut kepada media," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi, di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (9/12/2021).

Kombes Erdi menjelaskan, pihak kepolisian turut mempertimbangkan risiko dampak negatif psikologis dan sosial jika kasus ini diekspos. Tetapi, ia juga menegaskan bahwa pengusutan kasus ini terus berjalan.

"Jadi sekali lagi kenapa nggak kami rilis, karena demi pertimbangan kemanusiaan. Menghindari dampak psikologis dan sosial terhadap para korban," tegas Kombes Erdi.

Selain mengusut pelaku, Kombes Erdi mengatakan pihak kepolisian juga terus mendampingi para korban dan ikut memberikan trauma healing kepada para korban.

Kasus ini sendiri diketahui terungkap setelah adanya aduan dari orangtua para korban. Dikutip dari TribunJabar.id, diketahui kasus ini baru heboh di media sosial usai seorang netizen @nongandah mencuitkan tentang kronologi kasus ini di Twitter pada awal Desember 2021.

Baca Juga: Pelajar di Wilayah DKI Jakarta Dapat Tambahan 35 Bus Sekolah Baru

Akun @nongandah mengaku memviralkan kasus ini agar mendapat perhatian dari publik dan dikawal supaya pelaku dihukum seberat-beratnya.