Laleilmanino & HIVI! Berikan Seratus Persen untuk SVARA Rooms Episode Yogyakarta dengan Single 'Satu Kosong Kosong'

HAI-Online.com - Melanjutkan rangkaian perjalanan penuh makna dengan berkeliling empat kota di Indonesia, Laleilmanino kini mengajak HIVI! untuk singgah di Yogyakarta dan hadirkan single orisinal SVARA bertajuk 'Satu Kosong Kosong',

Inisiasi SVARA diawali dari keingingan yang sama antara JOOX dan Laleilmanino untuk hadirkan karya yang berbeda di usia barunya, denganPerjalanan Penuh Maknauntuk membuka diri dan menemukan makna dari sekitar kita.

"Inspirasi dan pesan yang kami temukan dari masyarakat, musik, dan budaya yang kami temui selama perjalanan ini kami tuangkan ke dalam 4 lagu JOOX Original baru,” jelas Laleilmanino.

Dari prinsip tersebut, Laleilmanino kemudian mendapat banyak pelajaran berharga dari kesenian tradisional Jawa yang ada di Yogyakarta melalui bimbingan dari budayawanDr. Dhanang Respati Puguh, M. Hum.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Faktor Musik Dewa 19 Beragam karena Dipengaruhi Selera Musiknya

Menurut Dr. Dhanang dan Laleilmanino, Yogya masih memiliki identitas dan semangat yang kuat dalam memperkenalkan tradisinya, terutama di musik.

Sehingga dari observasi tersebut, Laleilmanino pun juga mengajak HIVI! untuk suguhkan karya orisinal terbaru berjudul 'Satu Kosong Kosong'.

Baca Juga: Urban Sneaker Society 2021 Bakal Digelar Offline, Bisa Dapet Sneakers Seharga IDR 1000!

Dirilis pada tanggal 12 November lalu sebagai lagu orisinal dari Episode Yogyakarta SVARA Rooms dari JOOX, lagu tersebut bercerita tentang Yogyakarta sebagai wadah untuk menggapai mimpi asal kita memberikan 100%effortuntuk mencapainya.

Penulisan angka dengan huruf tersebut terinspirasi olehlagu Campursari dan Pop Jawa yang kalimatnya ditulis dengan angka, namun pada lagunya dilafalkan secara lisan," demikian papar Nino pada sesi dengar di JOOX (12/11).

Dengan hadirnya lagu ini, Laleilmanino, HIVI!, dan seluruh elemen yang terlibat dalam lagu ini berharap untuk adanya evolusi yang berkelanjutan dari musik pop dan tradisional.

Asimilasi tersebut juga diyakini oleh Dr. Dhanang Respatisebagai bentuk organik yang selalu berdampingan dan memberikan sinergi yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.