Follow Us

Temuin Kelemahan Google, Cowok 17 Tahun Ini Bisa Dapetin Uang Rp500 Juta

Ferry Budi Saputra - Kamis, 11 November 2021 | 17:35
Pereira, remaja yang temukan kelemahan google
Twitter/@epereiralopez

Pereira, remaja yang temukan kelemahan google

HAI-online.com - Bisa dibilang kisah cowok ini begitu mengesankan karena berhasil mendapatkan uang dengan cara menemukan kesalahan Google.

Yap kisah ini terjadi pada 2018, seorang cowok bernama Ezequiel Pereira yang saat itu berusia 17 tahun berhasil mendapatkan imbalan senilai Rp500 juta setelah menemukan celah keamanan (bug) di sistem internal Google.

Baca Juga: Rayakan 75 Tahun, JBL Rilis Enam Produk True Wireless Audio Baru yang Bisa Tahan 30 Jam Lebih

Disebutkan laporan kelemahan Google dari Pereira ini merupakan yang kelima kali Google terima. Namun, hadiah yang diterima Ezequiel adalah yang terbesar.

"Gue nemuin sesuatu (bug) dengan cepat dan menghasilkan 500 dollar dan gue rasa itu hal yang luar biasa. Jadi gue putusin untuk terus mencoba sejak saat itu," cerita Pereira tentang hadiah yang ia dapatkan dari laporan bug pertamanya.

Sebelumnya pada Juni 2017, Pereira juga menemukan bug di sistem Google dan dapat uang senilai Rp140 juta. Bukan dihabiskan dengan cuma-cuma, uang itu ternyata ia pakai untuk mendaftar universitas di AS.

Sayangnya nggak ada satu pun kampus di AS yang menerimanya. Karena nggak bisa kuliah di AS, ia memutuskan masuk salah satu kampus di Montevideo.

Kemudian pada awal 2018, Pereira kembali menemukan bug berupa Remoge Command Execution di non-production environments Google App Engine. bagai gayung bersambut, gara-gara temuannya itu, Google mengajak Pereira untuk berdiskusi tentang celah tersebut.

Baca Juga: Inilah Daftar Ponsel yang Nggak Bisa Lagi Akses WhatsApp per Hari Ini

Nggak heran sih dia bisa menemukan celah keamanan di Google beberapa kali, soalnya Pereira ini emang anak pemograman. Ia sudah main coding sejak usia 11 tahun, tepat setahun setelah dikasih komputer pertamanya. Kerennya, Pereira nggak les belajar pemrograman melainkan ia belajar secara otodidak.

Bukan tanpa prestasi, dia juga beberapa kali mengikuti kontes koding, salah satunya adalah yang membuatnya bisa keliling di markas Google di California, AS.

Setelah mendapatkan uang tersebut, remaja itu mengaku akan menghabiskannya untuk pendidikan dan membantu keuangan keluarganya. Pada tahun 2019, dia kembali menemukan bug di Google Cloud dan lagi-lagi dia mendapatkan imbalan.

Google mengatakan dengan pemberian hadiah tersebut bisa memacu "ethical hacker" alias hacker putih seperti Pereira untuk melaporkan bug di program mereka, ketimbang menjualnya ke pihak yang berwenang.

Baca Juga: Kita Udah Akrab Banget Sama Belanja Online, Tapi Apakah Kita Bahagia?

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest