Kalo ngomongin soal musik, Seringai mungkin band yang paling “tidak metal” kalo dibandingkan dengan dua band lainnya [Burgerkill & DeadSquad].
Bahkan Seringai juga mengakuinya. Mereka terlalu cadas buat rock, tapi nggak pas juga dibilang metal. Akhirnya high octane rock jadi sebutan yang mereka anggap cocok mendeskripsikan Seringai.
Lantas apa dong yang jadi peran penting dari Seringai untuk membawa kultur metal menjadi lebih dihargai di khalayak umum?
Ambil satu contoh, tentu masih segar di ingatan gimana sosok manis dari Raisa saat mengenakan merchandise dari Seringai kala menonton konser Metallica.
Pose dua jari dari Raisa yang legendaris tersebut bahkan diabadikan menjadi merchandise lain yang juga nggak kalah ikoniknya.
Apakah hanya itu peran dari Seringai? Jelas tidak. Sejak awal terbentuk, Seringai rajin sekali mengeluarkan merchandise dan berbagai gimmick “nyeleneh” yang membuat para Serigala Militia (fans Seringai) selalu menantikan hal-hal baru yang berkaitan dengan idolanya.
Pada posisi ini, poin penting yang dibentuk oleh Seringai adalah gimana mereka berhasil membenturkan segala batas dan norma umum pada metal yang sebelumnya terkesan seram dan maskulin, menjadi lebih ramah untuk diakses oleh berbagai macam demografi masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: Arian Seringai Tukeran Baju Dengan Raisa
DeadSquad – The Tough One
Memainkan ranah musik technical death metal bertenik tinggi menjadikan DeadSquad menjadi band metal “paling metal” di antara trio BSD ini.
Berusia paling muda dan kerap bongkar pasang personel emang menyebabkan situasi dan kondisi DeadSquad menjadi sedikit rumit, serumit musik yang mereka mainkan.