HAI-Online.com - Potlot bukan sekedar tempat tetapi punya arti tersendiri bagi para musisi yang pernah nongkrong di sana. Bukan hanya bagi Slank, tetapi beberapa musisi seperti Anang, Dewa 19 dan beberapa musisi lain juga pernah nongkrong di Potlot.
Bimbim mengatakan saat dulu memang banyak musisi dari berbagai latar belakang datang ke Potlot untuk belajar dan ngumpul.
Kaka mengatakan mereka datang karena ingin mempelajari resep Slank gimana bisa tembus ke dunia musik. Memang saat itu Slank menjadi panutan, lantaran mereka berhasil melakukan gebrakan yang nggak biasa dengan mengajukan demo musik ke berbagai label saat itu.
"Gimana sih nih recipe-nya Slank bisa nembus ke dunia musik. Kan dulu benar-benar nggak punya link ke produser memang nggak bisa. Sementara pada saat itu Slank bisa tembus," ucap Kaka dalam YouTube Slank Suka2.
Kaka melanjutkan, ketika Slank awal berkarier yang menaungi mereka bukan produser mainstream sebuah perusahaan rekaman. Malahan yang memproduseri Slank saat itu yaitu Budi Soesatio adalah orang yang background-nya bukan dari bisnis rekaman.
Menurutnya, saat itu memang banyak musisi baru yang mau tau gimana sih Slank bisa seperti itu dan cara Slank bisa tembus pasar musik.
Baca Juga: Ivanka Ungkap Ada Andil Pay Burman dalam Sembuhnya Personel Slank dari Narkoba
Musisi-musisi ini yang menurut Kaka membuat komunitas Potlot menjadi besar di tahun 90-an. Senada dengan Kaka, Bimbim mengatakan kalo mereka di Potlot ini datang bukan sekedar untuk nongkrong tetapi juga bertukar pikiran dan saling belajar.
Selain itu, Kaka juga mengatakan kalo Slank itu adalah band pertama yang menerapkan manajemen yang tertata. Salah satunya dengan membina para Slankers, ia mengibaratkan dulu itu banyak musisi dan fans yang berjarak makanya Slank berusaha ngurusin musik dan urusan bisnis ada yang ngurusin lain orang.
"Waktu itu berpikirnya komunitas ini (Slankers) kuat, kita mau nyanyi teriak lagu apa aja, lirik apa aja, didengerin gitu," ucap Kaka.
Saking percayanya dengan sistem manajemen, Bimbim mengungkapkan Slank dari awal mempercayai kalo segala sesuatunya harus di-manage dengan benar.
Baca Juga: Kenapa Slank Bikin Double Album 999+09? Ternyata Ini Alasannya