Ada Lomba Mural Unik di Jogja, Kalo Dihapus Aparat Bakal Dapet Nilai Lebih!

HAI-Online.com – Belakangan ini kita banyak mendengar berita soal mural berisi kritik sosial yang dihapus oleh aparat. Merespons hal tersebut, sekelompok anak muda Yogyakarta yang menamai diri mereka ‘Gejayan Memanggil’ pun berinisiatif menggelar sebuah lomba mural sebagai bentuk protes.

Bertajuk ‘LOMBA DIBUNGKAM’, Gejayan Memanggil (GM) ngajak para seniman buat berpartisipasi dalam lomba yang dibuka mulai 23 hingga 31 Agustus ini.

Uniknya, mereka nggak menjadikan aspek estetik sebagai penilaian. Poin penilaian untuk lomba tersebut mencakup: keberanian, semangat melawan, diapresiasi rakyat, dan nggak mengandung SARA.

Dan yang paling menarik, respon cepat aparat buat ngehapus mural yang dibikin peserta juga jadi poin penilaian!

Baca Juga: Nggak Ada Unsur Pidana, Polisi Batal Buru Si Pembuat Mural 'Jokowi 404: Not Found'

Yap, hal itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas maraknya kejadian mural dihapus oleh aparat dalam beberapa hari terakhir ini.

“Menggambar adalah kebudayaan bagi setiap anak dan kebiasaan orang dewasa (penguasa) menghapusnya!” tulis akun Instagram Gejayan Memanggil.

Mural yang dianggap sebagai salah satu representasi suara rakyat melandasi Gejayan Memanggil untuk menginisiasi gerakan ini.

“Aksi pemberontakan adalah respon di mana suara-suara rakyat tak lagi didengar. Begitu pun mural, ia adalah representasi dari perasaan rakyat yang tidak diberitakan bahkan mereka hilangkan karena mereka tidak senang melihat rakyat punya kesadaran,” jelas mereka.

Mereka pun nggak ngasih uang tunai atau trofi sebagai hadiah utama. Sebagai gantinya, pemenang lomba bakal mendapatkan hadiah berupa exposure dan merchandise dari GM.

"Eksposure merupakan bentuk apresiasi yang kami bisa berikan kepada seniman dan tentunya rasa takjub terhadap keberanian kawan-kawan," tulis GM merespons komentar netizen soal hadiah lomba tersebut.

Baca Juga: Keren! Peringati Hari Ulang Tahun Glenn Fredly, M Bloc Space Persembahkan Mural