HAI-Online.com - Liam Gallagher dan Dua Lipa adalah salah satu tokoh musisi yang menyuarakan dukungan untuk tim sepak bola Inggris karena para pesepakbolanya terus menghadapi tindakan rasisme.
Seperti diketahui Inggris kalah di final Euro 2020 dari Italia dalam adu penalti, yang menyebabkan beberapa supporter tim tersebut menyalahkan beberapa pemain karena gagal melakukan eksekusi penalti.
Salah satu pemain termuda Inggris, Bukayo Saka, yang berusia 19 tahun diketahui mengambil penalti sebagai penendang kelima sekaligus sebagai penentu nasib tim. Dia tak luput dari sasaran supporter Inggris.
Terkait hal tersebut, Gallagher menulis di Twitter, "Love Saka" dan kemudian diikuti dengan postingan lainnya, "Semuanya berjalan baik Bruv, aku mencintaimu nak, kita pergi dan menghancurkan Piala Dunia," tulisnya.
Selain itu, Dua Lipa membagikan foto Saka yang berusia 19 tahun, menulis di Instagram Story-nya, “Semua pemain membuat kami sangat bangga!!!!! Semua berjalan dengan baik pada permainan yang luar biasa!,” tulisnya.
Penyanyi Anne-Marie juga menunjukkan dukungannya secara online, dia menulis, “Rashford, Saka dan Sancho KAMI MENCINTAIMU. Angkat kepalamu. Kamu sangat brilian,” tulisnya.
Baca Juga: Inilah 5 Kandidat Peraih Ballon d’Or 2021, dari Messi hingga Chiellini!
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengeluarkan pernyataan mengutuk rasisme yang dilontarkan pada Marcus Rashford, Bukayo Saka dan Jadon Sancho.
Pernyataan itu bertuliskan, “FA mengutuk keras segala bentuk diskriminasi dan terkejut dengan rasisme online yang ditujukan pada beberapa pemain Inggris kami di media sosial. Kami tidak dapat menjelaskan siapa pun di balik perilaku menjijikkan seperti itu tidak patut diterima setiap tim. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung para pemain yang terkena dampak, sambil mendesak hukuman seberat mungkin bagi siapa pun yang bertanggung jawab,” tulisnya.