Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kenapa Orang Gampang Marah saat Lapar? Ini Penjelasannya

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 26 Mei 2021 | 19:42
Hangry merupakan kondisi di mana sesorang lapar dan marah di saat bersamaan.
health.clevelandclinic.org

Hangry merupakan kondisi di mana sesorang lapar dan marah di saat bersamaan.

HAI-Online.com – “Lo rese kalo lagi laper!” Kalo kalian inget, jargon salah satu iklan snack tersebut pernah populer di Indonesia pada masanya.

Yap, seperti jargon di atas, rasa lapar emang seringkali bikin seseorang mudah marah. Bahkan ada istilah sendiri buat menggambarkan kondisi ini, yakni hangry—gabungan antara hungry dan angry.

Namun benarkah rasa lapar akan selalu bikin seseorang menjadi gampang marah?

Baca Juga: Mager ke Luar Rumah Lihat Gerhana, Ini Ada Link Nonton Gerhana Bulan Total Sore Ini

Marah sendiri merupakan respon emosional yang kuat yang muncul ketika tubuh merasa menghadapi ancaman atau bahaya.

Pada kondisi tersebut, sumbu hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) di otak akan teraktifkan, dan memicu respons melawan atau lari (fight or flight).

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Husnawati, menuturkan bahwa kombinasi rasa lapar dan amarah merupakan respons emosional yang rumit yang melibatkan interaksi biologi, kepribadian, dan isyarat lingkungan.

“Sistem limbik di otak adalah pusat dari segala emosi baik itu marah, takut, dorongan seksual, dan lainnya. Di sini emosi diterjemahkan secara biokimia dan diberi label sebagai sesuatu yang menyenangkan atau nggak menyenangkan, yang kemudian memicu dikeluarkannya hormon senang atau hormon stres,” paparnya, seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (26/5/2021).

Baca Juga: Kenapa Anak Muda Tiba-tiba Hobi Main Golf Saat Pandemi? Komunitas Golf Menjelaskannya!

Dosen dari Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut juga menjelaskan bahwa pada beberapa orang, rasa lapar dapat dianggap sebagai ancaman bagi tubuh, sehingga muncullah kondisi “hangry”.

Rasa lapar yang berkepanjangan membuat tubuh menjadi stres, dan dikeluarkanlah hormon kortisol yang merupakan hormon stres.

Kondisi stres yang dirasakan tubuh menyebabkan penurunan kadar hormon serotonin yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x