HAI-Online.com – Badai seroja di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi beberapa saat lalu memunculkan sebuah fenomena alam, yakni terbentuknya danau baru.
Danau tersebut muncul di kawasan yang dulunya terbentang kebun sayur warga hingga bekas arena motocross, yang berlokasi di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang.
Fenomena alam ini sendiri disebut baru kali pertama terjadi di wilayah tersebut dalam kurun waktu puluhan tahun hingga membuat warga yang penasaran mendatangi lokasi untuk berfoto.
Munculnya danau baru usai diterjang badai siklon tropis merupakan fenomena alam yang cukup jarang dapat disaksikan, utamanya di Indonesia.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Awak Kapal Selam Nggak Keluar dari Kapal Selam yang Tenggelam
BMKG mengatakan, siklon tropis Seroja merupakan perkembangan dari bibit siklon 99S yang dideteksi muncul pada 2 April 2021. Bibit siklon tersebut tumbuh dan menjadi siklon tropis seroja pada 5 April 2021 pukul 01.00 WIB.
Di sisi lain, fenomena ini cukup menarik jika dilihat dalam konteks keilmuan Hidrogeologi, yang merupakan cabang ilmu terapan geologi di mana fokus studinya menitikberatkan pada pergerakan air tanah dan interaksi air tanah tersebut dengan batuan yang dilaluinya.
Peneliti dan Ahli Geologi FMIPA UI Mochammad Prahastomi menjelaskan, secara ilmiah kemunculan danau di Kupang, NTTnggak terlepas dari adanya sistem hidrogeologi yang kompleks di daerah batugamping.
Menurut Tomi, daerah Kupang dan sekitarnya secara regional tersusun atas batuan-batuan berumur Plistosen dan batuan berumur Neogen.
“Batuan berumur Plistosen mendominasi daerah Kupang dan tersusun atas batugamping koral. Batugamping koral inilah yang biasanya membentuk bentang alam karst di daerah NTT," jelas Tomi, melansir laman ui.ac.id pada Kamis (29/4/2021).
Dalam fenomena terbentuknya danau baru tersebut, ia menyebut badai siklon seroja kemungkinan memiliki peranan penting dalam membentuk danau itu. Dalam ilmu geologi, danau ini sering disebut dengan danau karst.
Badai siklon yang terjadi belakangan ini memang disertai dengan meningkatnya intensitas air hujan yang akan meresap ke dalam tanah.