HAI-Online.com - Liam Gallagher, KSI, dan Tim Burgess dari The Charlatans merupakan salah satu tokoh-tokoh terkemuka dari dunia musik yang menyuarakan penentangan mereka terhadap rencana Liga Super Eropa (ESL) yang menggemparkan publik sepak bola baru-baru ini.
Baca Juga: Asal Pertandingan Sepak Bola yang Munculin Istilah 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'
Diketahui sebelumnya 12 tim menyatakan setuju untuk bergabung dengan ESL seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham. Tetapi pada akhirnya, mereka undur diri bersama dengan tim lainnya yang disebut sebagai founding clubs.
Mendengar rencana ESL ini, semua pengemar sepak bola mengkritik keras proyek kompetisi tersebut. Baik dari pesepakbola hingga penggemar banyak yang berpendapat jika ESL hanya akan memperkaya segelintir orang saja yang haus akan uang dan tidak sehat untuk dunia sepak bola.
Selain itu, Perdana Menteri Boris Johnson hingga UEFA dan Liga Premier juga menentang kompetisi itu. Penggemar sepak bola dari seluruh Eropa marah karena menganggap langkah tersebut dimotivasi oleh uang dan dapat mengancam masa depan liga domestik.
Penggemar Arsenal KSI juga mengekpresikan kritiknya di Twitter dengan menulis, "Super League ini buruk, bukan begitu," ujarnya.
Liam Gallagher yang merupakan seorang fans aktif Manchester City juga mendesak tim yang terlibat untuk meninggalkannya.
Baca Juga: Attack Attack! Rilis Lagu Baru pada 4/20, tapi Kenapa Jadi Kawaii?
"Biarkan saja, aku hampir menulis surat terbuka untuk beberapa biang kerok yang bertanggung jawab dalam beberapa hari ini," tulis Liam di Twitter.
Tim Burgess, seorang penggemar Manchester United, juga menulis, “European Super Greed”. Dia kemudian me-retweet kutipan dari George Orwell ‘1984’, yang menyatakan, “Football, beer, and above all, gambling filled up the horizon of their minds. To keep them in control was not difficult…,” tulisnya.
Tanggapan lainnya, Anton Newcombe dari The Brian Jonestown Massacre menulis, "The EU Super League adalah plot komunis yang terselubung untuk melemahkan Nigel Farage, keinginan para pemilih di Inggris dan Brexit," tulisnya.
Berkat gelombang keras dan protes dari para penggemar sepak bola, kabar terakhir menyebutkan jika proyek ESL yang dikepalai oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez ini resmi dibatalkan (suspended).
Baca Juga: Hayley Williams Bahas Album Baru Paramore dan Merchandise Earth Day