Basboi Sambut Ramadan Lewat Ratapan Doa di Single 'CHING'

HAI-Online.com - Rapper asal Medan Basboi terus menelurkan produktivitasnya dengan merilis single sekaligus video musik baru 'CHING' sekaligus sambut bulan suci Ramadan pada 16 April kemarin.

Dalam video musik tersebut, Basboi masih berkutat pada nuansa parodi yang penuh dengan pesan tegas dan nyelekit.

Baca Juga: Girl Group Brave Girls Bakal Comeback, Produser Ungkap Penyesalannya

Pada klip ini, Basboi diceritakan sedang bermimpi bergelimang harta sambil menonton TV - yang sangat menggambarkan keseharian masyarakat urban Indonesia - hingga akhirnya dirinya tenggelam dalam serangkaian iklan produk di TV yang sangat kental dengan nuansa Ramadan; seperti sirup, mie instan, dan minuman berenergi.

"O YA ALLAH!! (YA RABBI!!) // why u make me a broke man? why im not rich yet since then? / not fancier than my friends // O YA ALLAH!! (YA RABBI!!) // why why why why? said the man / who owns an iPhone and a car / who celebrate shit at the bar / keluar negeri sama pacar / punya duit beli cigar"

Ratapan dan rapalan doa di atas yang terdapat dalam single 'CHING' ini sukses menyasarkan kritik yang digambarkan dengan sangat pedas namun tetap dengan bungkus jenaka ala Basboi. Simak video musik dan single 'CHING' secara lengkap di bawah.

Dirilis untuk menandai bulan Ramadhan, 'CHING' diproduksi oleh kolaborator setia Basboi, Panji Wisnu. Ini akan menjadi single terakhir dari artis Indonesia sebelum album debutnya tiba Juni ini.

Basboi mulai melejit pada tahun 2019 dengan EP 'Fresh Graduate'. Setelah rilis, ia merilis serangkaian single pada tahun 2020, yang termasuk 'Make Me Proud', 'Where You From / Where You At?' Dan 'Happy Birthday'. Awal tahun ini, Basboi juga merilis single lain berjudul 'Come Over (I’m In Tresno)' yang juga dilengkapi dengan video musik dengan tema menggelitik.

Baca Juga: BAP. dan Basboi Berkolaborasi Rilis Maxi Single

Bulan lalu, Basboi berkolaborasi dengan sesama rapper BAP. untuk merilis proyek dua lagu berjudul 'Songs To Begal To'.

₩Proyek tersebut dipercaya memiliki pesan sebagai antitesis terhadap perubahan iklim dan situasi global saat ini, yang menyentuh kondisi keuangan, fisik, dan mental seniman. (*)