Follow Us

Suka Nyerang dan Bikin Sakit Hati Orang Lain, Komunikasi Netizen Indonesia Agresif ke Arah Destruktif

Al Sobry - Rabu, 14 April 2021 | 08:34
Suka Nyerang dan Bikin Sakit Hati Orang Lain, Komunikasi Netizen Indonesia Agresif ke Arah Destruktif
Medium

Suka Nyerang dan Bikin Sakit Hati Orang Lain, Komunikasi Netizen Indonesia Agresif ke Arah Destruktif

Tentu saja ujaran kebencian menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi risiko kesopanan netizen Indonesia pada riset tersebut.

Ini menunjukkan bahwa komunikasi di media sosial Indonesia cenderung bersifat destruktif daripada konstruktif.

"Jika komentar-komentar netizen dicermati lebih jauh, mereka secara terbuka mengungkapkan pendapat dan argumentasinya tentang public figure yang diserang.

"Pendapat itu mereka gunakan sebagai justifikasi atau pembenaran ketika menyerang secara verbal.

"Namun, yang menjadi catatan dan titik penting adalah perilaku agresif netizen ini ada pada level individu," bebernya lagi.

Nah, netizen atau pengguna media sosial perlu dilihat sebagai individu-individu yang melakukan tafsir atas realitas dan kemudian menunjukkan ekspresinya di media sosial.

Munculnya frasa "netizen mahabenar" menunjukkan individu-individu ini berada pada sebuah kungkungan pemahaman yang mereka pahami secara sepihak dan parsial atas realitas yang terjadi.

Netizen secara kolektif dan berulang-ulang meyakini bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang "baik" dengan membela pihak yang dianggap dirugikan dan memberikan hukuman kepada yang dianggap bersalah.

Padahal yang terjadi justru sebaliknya, relasi negatif tercipta melalui komunikasi agresif yang ditujukan kepada seseorang yang diserang. Di sisi lain, pihak yang dibela juga belum tentu merasa diuntungkan.

Tidak heran, jika kemudian dampak yang muncul adalah kesakitan secara psikologis yang memicu depresi dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Pada kasus yang lebih ekstrem, komunikasi agresif ke public figure bisa berujung pada risiko bunuh diri. Melihat ganasnya netizen Indonesia, kita perlu waspada pada risiko-risiko ini.

Oleh karena itu, sikap mawas diri atau self-awareness penting dimiliki individu pengguna media sosial.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest