Follow Us

Kenapa Kota di Dunia Punya Durasi Puasa Ramadan yang Berbeda-beda? Bahkan yang Terpanjang Bisa Sampai 20 Jam!

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 14 April 2021 | 02:30
Masjid 'Mezquita As-Salam' di Chile.
Wikimedia

Masjid 'Mezquita As-Salam' di Chile.

HAI-Online.com – Lamanya durasi puasa Ramadhan di setiap kota dan negara berbeda-beda. Ada negara yang durasi puasanya sangat panjang, ada pula yang singkat.

Lihat aja, kota Nuuk di Greenland merupakan salah satu kota dengan durasi puasa terpanjang, yakni hingga 20 jam.

Namun di Santiago, Chile dan Australia puasa hanya berlangsung 11,5 jam.

Namun kenapa sih puasa di berbagai negara ini berbeda?

Baca Juga: Fotonya Dibikin Meme Oleh Tokopedia Tanpa Izin, Band Punk Gamelanoink Kecewa

Dalam artikel Kompas.com yang tayang 2019, astronom amatir Marufin Sudibyo pernah menjelaskan mengenai fenomena ini.

Dia menjelaskan, puasa dimulai saat cahaya fajar astronomis muncul di kaki langit timur dan berakhir ketika piringan teratas Matahari meninggalkan garis kaki langit barat atau terbenam sempurna.

Namun, kedudukan Matahari berbeda-beda mengikuti gerak semu tahunannya, sehingga durasi puasa di seluruh dunia pun berbeda-beda tergantung kedudukan garis lintangnya.

Indonesia yang berada di kawasan tropis mungkin nggak terlalu terpengaruh oleh fenomena ini karena kedudukan Matahari yang mengalami gerak semu tahunan di antara garis balik utara (lintang 23,5 LU) hingga garis balik selatan (lintang 23,5 LS).

Namun, lain ceritanya dengan negara-negara di kawasan subtropis. Durasi puasa jadi berbeda-beda seiring peningkatan garis lintang.

Baca Juga: Kerap Dianggap Jahat, Justru Plankton di Laut Ini Penyumbang Oksigen Terbesar di Bumi

Dia mengatakan, durasi puasa terpanjang bagi kawasan subtropis terjadi pada puncak musim panas, di mana bagi belahan Bumi utara, semakin mendekat ke arah kutub utara, maka durasi puasa akan semakin panjang. Hal yang sama berlaku pula bagi belahan Bumi selatan.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest