Follow Us

Ngerasa Depresi? Apa Ternyata Lo Cuma Emosi Sesaat? Kenali Nih Bedanya

Ferry Budi Saputra - Jumat, 02 April 2021 | 20:00
Ngerasa Depresi atau Malah Cuma Emosi Sesaat? Kenali Dulu Nih Bedanya
PIXABAY

Ngerasa Depresi atau Malah Cuma Emosi Sesaat? Kenali Dulu Nih Bedanya

HAI-Online.com - Kesehatan jiwa itu emang penting bro, sebenarnya mau cowok atau cewek juga kayaknya mesti aware terhadap hal ini deh. Pernah nggak sih kalian ngerasain oh kayaknya gue depresi deh, nah terkadang masih ada yang banyak kebingungan nih cara bedain mana depresi mana emosi sesaat.

Baca Juga: Sering Ngerasa Insecure? Jangan-jangan Cuma Perasaan, Ketahui Pengertiannya Dulu Nih

Melansir Kompas.com, Psikiater dr Jiemi Ardian SpKJ mengatakan depresi bisa dialami oleh siapa saja dari berbagai kalangan, "Dari data Kementerian Kesehatan, depresi dapat menyerang di seluruh populasi, termasuk mulai usia remaja," kata Jiemi, Rabu (31/3/2021).

Kemudian, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dengan responden riset dimulai dari usia 15 tahun menunjukkan, seseorang yang berusia 15 tahun sudah bisa mengalami kondisi depresi, "Memang seiring bertambahnya usia, makin meningkat juga kemungkinan seseorang untuk mengalami depresi," ujarnya.

Ada berbagai macam faktor yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami depresi, di antaranya:

1. Faktor biologis atau genetik 2. Kerentanan biologis tubuh tertentu, misalnya karena penyakit kronis 3. Faktor psikososial, misalnya tidak ada support system, lingkungan yang tidak mendukung, atau pemicu stress yang besar 4. Faktor psikologis, seperti proses berpikir, kemampuan dalam menghadapi pemicu stress, hingga kemampuan regulasi emosi

Jiemi juga menyarankan sebaiknya ketika merasakan perubahan perasaan yang berat dan menetap selama lebih dari dua minggu, sudah waktunya untuk mencari pertolongan profesional kesehatan jiwa seperti psikiater.

Baca Juga: Sekarang Dikenal Sebagai Tiktoker Super Tajir, Sifat Asli Siska Kohl Terlihat di Video Ini: Ternyata Baik dan Tulus Banget

Nah, cek juga nih 4 perilaku yang bisa dijadikan acuan untuk mengawasi kesehatan jiwa bernama 4D, yaitu:

1. Distress

Distress adalah stres negatif yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Distress muncul akibat peristiwa buruk dan traumatis, tekanan hidup, atau stres berlarut-larut yang Anda alami setiap waktu tanpa pernah berkurang.

Distress adalah hal yang lazim dialami setiap orang. Namun, distress yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan konsentrasi dan kinerja. Lama-kelamaan, stres seperti ini juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan kejiwaan.

2. Disability

"Apakah perubahan (perasaan) tersebut menimbulkan ketidakmampuan melakukan sesuatu, entah itu bekerja, beraktivitas secara sosial, atau melakukan kegiatan sehari-hari seperti merawat diri misalnya," jelasnya.

3. Danger

Danger di sini dimaksudkan sebagai pikiran yang berbahaya tentang melukai diri atau menyakiti diri.

4. Daviance

Daviance adalah perubahan perilaku yang bisa diamati oleh orang lain. "Misalnya jam tidur kita berubah dan orang lain mulai notice, atau perilaku lain berubah dan orang lain notice," kata Jiemi. Jika ada satu atau lebih perilaku yang dialami dari 4D di atas, itu artinya sudah harus menemui pertolongan profesional.

Ketika seseorang bercerita sedang mengalami depresi, Jiemi menyarankan agar mendukung pengobatan yang sedang dijalankan orang tersebut. "Tentu saja mendukung pengobatan yang sedang dijalankan, entah kepada psikolog atau psikiater. Karena depresi bukan sekadar perasaan, tapi juga kondisi klinis yang butuh ditangani secara profesional," kata Jiemi.

Nah, untuk itu coba ketahui dulu 4 perilaku itu apakah salah satunya terjadi pada diri kalian atau nggak. Jangan sungkan untuk mendatangi psikiater jika sudah saatnya butuh bantuan.

Baca Juga: Beruang Ini Jadi Berperilaku Seperti Anjing, Bukan Lagi Cosplay Tapi Emang Kena Penyakit Misterius

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest