Tapi, game tersebut disembunyikan di Google Maps dan bisa dimainkan penggunanya selama sepekan.
Google juga pernah membuat game "Space Invaders" di dalam Google Calendar.
Ada pula yang cukup unik adalah Google Tulip, di mana pengguna bisa meminta speaker Google Home untuk berbicara dengan bunga tulip.
Memanfaatkan kecerdasan buatan, Google Tulip akan "menerjemahkan" bahasa tulip sehingga manusia bisa mengerti, kapan si bunga butuh air dan butuh ruangan lebih luas.
Tahun lalu, Google nggak merayakan April Mop.
Ini dianggap sebagai keputusan yang bijak dari Google di tengah pandemi virus corona di berbagai belahan dunia.
Pasalnya, beragam informasi simpang siur dan hoaks terkait Covid-19 merajalela di berbagai platform dan membuat kekhawatiran banyak orang.
Alih-alih menghibur, menambah lelucon di tengah krisis, mungkin saja hanya akan membuat pengguna internet nggak tenang. (*)
Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Hotel Niagara yang Viral, Benarkah Seseram Itu?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Bagaimana Asal Mula Terciptanya April Mop? Tradisi Tipuan dan Lelucon, Ternyata Ada Banyak Versi”