HAI-Online.com – Dalam beberapa hari terakhir Hotel Niagara menjadi topik yang banyak diobrolin netizen karena nuansa seramnya.
Popularitas hotel yang berlokasi di jalan Dr. Sutomo No. 63, Lawang, Malang, Jawa Timur tersebut mulai meningkat sejak akun TikTok milik @fmpeg membagikan pengalaman dirinya menginap di hotel tersebut.
Namun sebenarnya gimana sih sejarah Hotel Niagara itu sendiri? Apakah memang seseram seperti yang orang kira?
Nah, hotel ini berada di sebelah utara Pasar Lawang Hotel Niagara ini sendiri awalnya merupakan sebuah villa pribadi milik Liem Sian Joe, seorang konglomerat Tionghoa.
Villa ini dibangun selama kurang lebih 15 tahun lamanya, dimulai dari tahun 1903 dan selesai pada tahun 1918.
Dilansir Tribun News dari situsbudaya.id, Minggu (29/3/2021), desain bangunan hotel ini merupakan rancangan Fritz Joseph Pinedo, seorang arsitek swasta Belanda profesional keturunan Portugis-Brazil.
Villa ini hanya difungsikan sebagai tempat peristirahatan keluarga selama dua tahun, karena pada tahun 1920 Liem Sian Joe dan keluarga pindah ke Negeri Belanda.
Ahli waris keluarga Liem Sian Joe lantas menjual villa tersebut kepada seorang pengusaha yang berasal dari Surabaya (1960) bernama Ong Kie Tjay yang merupakan ayah dari Ongko Budiharto, pemilik sekaligus sebagai General Manager Hotel Niagara kini.
Oleh ayah Ongko Budiharto, bangunan lantas direnovasi 4 tahun, dan selanjutnya difungsikan sebagai hotel dengan nama Hotel Niagara (1964).
Menurut Ongko, Hotel Niagara merupakan bangunan tertinggi di Asia.
"Arsitektur (Hotel Niagara) ini unik, dan juga tertinggi di ASIA di zamananya."
Unsur-unsur arsitektur Hotel Niagara dalam bangunan meliputi gaya Eropa, Brazil, Portugis dan beberapa ornamen Tionghoa.