Bidang yang mereka kuasai juga lengkap mulai dari dasar matematika, statistika, model aktuaria, komputasi, sampai praktik industri.
Para dosen juga telah mengantongi sertifikasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).
Bahkan, lanjut dia, Ketua Program Studi Ilmu Aktuaria, yakni Hendri Murfi telah beberapa kali diundang sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman terkait keahlian beliau dalam praktik aktuaria.
"Saya sangat senang bisa kuliah di FMIPA UI. Selain lingkungannya yang asri, sarana dan prasarana yang memadai, para dosen pengampunya juga sangat profesional," jelas dia.
Cev diterima di Prodi Ilmu Aktuaria FMIPA UI melalui jalur SBMPTN pada 2017 lalu. Prodi tersebut menjadi pilihannya karena ia udah mencintai ilmu matematika sejak kecil.
"Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan terkait implementasi matematika, komputasi, ekonomi, bisnis, dan pengelolaan finansial di industri keuangan, khususnya asuransi. Prodi paling relevan adalah Ilmu Aktuaria," jelas Cev.
Baca Juga: Buka 3 Jalur Seleksi, UI Tampung 8.628 Mahasiswa Tahun Ajaran 2021
Ingin tempuh karir jadi aktuaris
Sebagai lulusan prodi Sarjana Ilmu Aktuaria FMIPA UI, ia telah memiliki modal untuk berprofesi sebagai ajun aktuaris karena dirinya udah melewati ujian sertifikasi.
Nah, di Indonesia sendiri, tenaga aktuaris terhitung masih sangat jarang. Sehingga prospek kerja di bidang aktuaria sangat terbuka luas seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebutuhan perusahaan.
Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa tahun lalu mencanangkan program mencetak 1.000 aktuaris untuk mendorong lahirnya aktuaris-aktuaris profesional di Indonesia.
Hal tersebut dijadikan Cev sebagai peluang emas sekaligus tantangan yang harus dijalaninya untuk dapat berkarir dibidang yang sesuai dengan minatnya.