HAI-Online.com – Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19, di mana seluruh sekolah harus tutup dan memaksa anak-anak belajar di rumah.
Selama satu tahun pandemi ini berlangsung, anak-anak menghadapi risiko kehilangan hak pendidikan dan semakin rentan menghadapi kelaparan, kekerasan di rumah, risiko pekerja anak atau menikah dini.
Di Indonesia sendiri, lebih dari 600 ribu sekolah harus tutup menyebabkan sekitar 60 juta anak harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.
Meski ada sekolah di zona tertentu yang diperbolehkan dibuka dengan memenuhi persyaratan tertentu, namun sebagian besar anak tetap harus belajar dari rumah, baik secara daring maupun luring.
Baca Juga: Kuota Internet Gratis Bisa Akses YouTube untuk Belajar, Medsos Masih Diblokir Nadiem
Lembaga yang bergerak untuk pemenuhan hak anak, Save The Children menyebut, banyak anak di Indonesia yang nggak mampu belajar daring.
Hal ini menimbulkan beberapa implikasi terhadap pendidikan di Indonesia, seperti menurunnya motivasi belajar dan kembali ke sekolah, menurunnya kemampuan literasi dan numerasi, dan ancaman putus sekolah karena anak harus bekerja dan atau menikah dini.
Selain itu, anak akan kehilangan pembelajaran yang kemudian dapat mempengaruhi perolehan kesempatan mengakses pendidikan tinggi dan pekerjaan, serta menghasilkan pendapatan di masa depan.
CEO Save the Children Indonesia, Selina Patta Sumbung menjelaskan bahwa Studi Global Save The Children Juli 2020 di 46 Negara khususnya Indonesia, mengindikasikan terdapat 8 dari 10 anak nggak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai dan 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah, dan fakta bahwa minimal 1% anak nggak belajar apapun selama PJJ.
“Tahun 2021 ini harus menjadi tahun yang memastikan anak tetap mendapatkan akses belajar yang berkualitas, karena pendidikan merupakan hak anak yang harus dipenuhi dan juga kunci membangun generasi Indonesia,” ujar Selina melalui keterangan tertulisnya pada Minggu (14/3/2021).
PJJ menjadi tantanganyang nggak mudah