EP Self-Titled pada 2004 yang kemudian diteruskan denganfull-length album"Visible Idea of Perfection" di 2006 menjadi titik balik kesuksesan mereka di Indonesia.
Pada 2009,EP kedua mereka "Hertz Dyslexia" menjadi semakin liar dan eksploratif yang kemudian disempurnakan melalui album penuh kedua mereka yakni "Detourn" di tahun 2013. Terbaru pada pertengahan 2020 lalu, sebuah single berjudul "Another Day" juga diluncurkan di tengah masa pandemi.
The Upstairs
Sosok Jimi Multhazam dan Kubil Idris adalah pemegang peran vital yang menghidupi sebagian besar dari proses kreatif pada band new wave ini.
Jimi yang besar di skena hardcore punk lokal terlebih dulu berkarya bersama unit punk Bequiet yang juga berangkat melalui kampus IKJ.
Dengan segala referensi dan bekal penulisan lagu dalam bahasa Indonesia yang sarat makna, The Upstairs adalah thenew wave of new wave eradi Indonesia yang kemudian mematenkan namanya menjadi salah satu "raja pensi" di era 2000-an hingga 2010-an.
Para fans dari The Upstairs di kala itu bahkan tak segan untuk berdandan dengan warna mencolok untuk menyemaraki aksi panggung The Upstairs yang memang sangatlah membius!
Selama karir panjangnya, The Upstairs sudah merilis empat album penuh yakni"Matraman"(2004), "Energy"(2006), "Magnet! Magnet!"(2009), dan "Katalika" (2012). Di samping itu 4 mini album juga telah mereka rilis lewat "Antahberantah"(2002), "Kunobatkan Jadi Fantasi"(2008), "Menaralara"(2010), dan "Kubilsm: Relax"(2013).
The Brandals