Baca Juga: Studi Ungkap Pendengar Rock, Metal dan Grunge Sebagai Fans Musik Paling Hepi
Nggak disangka, lagu School of Revolution itu kemudian melejit sampai berhasil ditonton lebih dari 600 ribu penonton di YouTube.
"Kami merasakan bahwa, banyak peluang terbuka semenjak pertama kali mengunggah video ke YouTube. Tidak hanya karya-karya kami menemukan penikmatnya, tapi juga peluang untuk terus memperkenalkan VOB kepada khalayak luas semakin terbuka lebar, bahkan mengizinkan kami untuk mendapatkan pendapatan. Hal ini memantapkan keputusan kami untuk terus maju dan berkarir di dunia musik," tambah Marsya.
Kesuksesan VOB ini kemudian membuat mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jakarta pada akhir 2020 untuk memfokuskan karir mereka di bidang musik.
Selain itu, mereka juga ingin belajar mandiri menjalani hidup sebagai perantau.
Di Jakarta juga, VOB kemudian memperdalam keterampilan musiknya bersama musisi seperti Andyan Gorust dan Alan Musyfia - drummer dan bassist Hellcrust, serta Stevi Item (gitaris Andra & The Backbone, Deadsquad).
“Kami sadar bahwa keterbukaan kami untuk mengeksplorasi hal-hal baru lah yang membawa kami hingga hari ini. Semua hal dapat dipelajari dari manapun," ujar Marsya.
"Jangan pernah berhenti belajar, terus berkreasi dan selalu percaya diri dalam berkarya adalah hal terbesar yang ingin kami sampaikan kepada para Baladceprot, kami berharap karya yang kami buat dapat terus memberikan semangat serta inspirasi bagi para pendengarnya” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Band Rock Muda Indonesia Buat Lo Fans Sonic Youth dan Nirvana
Keren banget ya, sob! (*)
Artikel ini pertama kali tayang di parapuan.co dengan judul "Ini Perjalanan Voice of Baceprot dari Band Sekolah Sampai Bertemu Duchess of Cornwall"