"Suatu hari mereka menelepon pengacara kami, dan berkata kepadanya mereka akan membunuhnya bersama kami dan mengubur kami lima meter di bawah tanah (jika tidak menghentikan penelitian)."
Baca Juga: CNSA Konfirmasi Benda Jatuh di Perairan Kalimantan Merupakan Bagian Roket Milik Mereka
Shady (74) menghabiskan 25 tahun di Caral untuk coba menghidupkan kembali sejarah sosial dan warisan peradaban. Salah satunya teknik konstruksi yang digunakan untuk menahan gempa bumi.
"Struktur ini berusia sampai 5.000 tahun tetap stabil sampai sekarang, dan para insinyur dari Peru dan Jepang akan menerapkan teknologi itu," terang Shady.
Penduduk Caral tahu betul mereka hidup di atas wilayah seismik.
Bangunan mereka ditopang batu-batuan di dasarnya yang menjaga pergerakan tanah, dan mencegah konstruksi ambruk. Shady kini tinggal di Lima dengan perlindungan usai mendapat ancaman mati.
Wanita itu pekan lalu diberi Order of Merit oleh pemerintah atas pengabdiannya kepada bangsa.
"Kami melakukan apa yang kami bisa untuk memastikan baik kesehatan maupun nyawa Anda tidak terancam karena efek ancaman yang Anda terima," ujar Presiden Peru Francisco Sagasti pada seremoni tersebut.
Baca Juga: Hiii! Jamur Ini Bisa Ubah Lalat Jadi Zombie dan Punya Perut yang Lubang
Artikel ini pertama kalitayang diKompas.comdengan judul "Kota Tertua diBenua Amerika Terancam Musnah akibat Virus Corona"
(*)
Penulis: Hanif Pandu