Follow Us

Waspada! Ada Bahaya Mengintai Kalo Lo Sering Kalungin Masker di Leher

Bagas Rahadian - Senin, 04 Januari 2021 | 18:30
Ilustrasi mengkalungkan masker di leher
Penn State College of Medicine

Ilustrasi mengkalungkan masker di leher

HAI Online.com - Di jaman pandemi covid-19 kayak sekarang, pengunaan masker setiap waktu tentu menjadi sebuah keharusan.

Tapi kenyataannya, masih seirng ditemui orang-orang memakai maskernya secara nggak benar.

Seperti dikalungin di leher, maupun di jidat.. eh nggak sampe gini juga sih ya.

Mengkalungkan masker di bawah dagu atau dekat leher tentunya menjadi pemandangan lumrah saat ini, terutama di situasi tertentu seperti saat sedang makan ataupun saat berfoto.

Udah gitu, saking terkesan lumrah, banyak penjual yang membuat atribut unik untuk masker seperti rantai khusus untuk bisa mengalungkan masker.

Tapi tau nggak, sob? Kebiasaan yang terkesan aman-aman aja itu ternyata berbahaya untuk dilakukan di masa pandemi seperti sekarang.

Melansir Kompas.com, mengalungkan masker nggak dibenarkan oleh ahli mikrobiologi klinis, dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK (K).

Bahkan meskipun masker yang dikalungkan dalam keadaan terlipat atau tertutup.

"Terlipat ataupun tidak, masker yang dikalungkan di leher maupun hanya tercantol di telinga, tetap berisiko untuk kesehatan," kata Cahyarini kepada Kompas.com, Senin (4/1/2020). Lebih lanjut dokter yang juga Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan itu menerangkan risiko kesehatan mengalungkan masker.

Baca Juga: Pemerintah Bagikan Vaksin Gratis, Ini Daftar yang Diprioritaskan

Menurutnya, bagian atau sisi luar masker merupakan area yang paling kotor.

Ada kemungkinan virus SARS-CoV-2 maupun virus dan bakteri lainnya menempel di area tersebut.

Ketika masker dikalungkan, maka sisi luar masker akan bersentuhan dengan pakaian.

Selain itu, karena posisinya yang juga persis berada di bawah dagu, maka hal itu bisa membuat virus terhirup oleh hidung dan masuk ke tubuh.

Apabila imunitas tubuh lagi nggak optimal, virus yang terhirup itu pun bisa menginfeksi tubuh.

"Akhirnya tubuh malah tertular penyakit oleh masker yang dianggap sebagai alat yang mampu melindungi kita dari penyebaran virus," ucap Cahyarini.

"Saya punya analogi, masker itu seperti underwear. Tidak nyaman kalau dipakai terbalik, malu kalau diperlihatkan, ditaruh sembarangan, atau ditaruh di tas tanpa dibungkus," tambahnya.

Nah, cara terbaik menyimpan masker saat hendak makan pun adalah memasukkan ke tempat khusus, misalnya amplop.

Baru setelah makan masker digunakan kembali, dengan catatan sudah mencuci tangan sebelumnya. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest