Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kebanyakan Anak Muda Nggak Menyiapkan Dana Kesehatan yang Layak, Ini Solusinya!

Al Sobry - Selasa, 15 Desember 2020 | 11:20
(Ilustrasi) Anak Muda Sakit

(Ilustrasi) Anak Muda Sakit

HAI-Online.com– Pandemi korona yang telah memasuki 10 bulan memang meresahkan, namun risiko penyakit kritis non menular juga masih menjadi sebuah ancaman besar bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 70 persen kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kritis yang tidak menular.
Dari situ muncul kekhawatiran yang besar, yang dirasakan oleh kebanyakan masyarakat kita, yaitu68 persen khawatir tidak mampu menanggung biaya perawatan untuk penyakit kritis yang dialaminya dan sebanyak 69 persen masyarakat khawatir akan penurunan standar hidup jika terdiagnosa penyakit kritis karena biaya pengobatan yang tinggi. (Riset AIA Segmentation Study 2019).
Belum lagi, menurut survey BPS tahun 2016, ternyata persiapan biaya kesehatan juga belum menjadi prioritas utama pengeluaran per bulan di masyarakat Indonesia, porsi biaya kesehatan hanya mencapai 2,4 persen dari penghasilan.
Padahal idealnya, porsi biaya kesehatan yang perlu disiapkan adalah minimal 10 persen dari penghasilan.
Menurut Dokter Personal Medical Management Medix, Dr Mona Jamtani kasus penyakit kritis di Indonesia terus meningkat.
Belakangan, penyakit kritis tidak hanya menyerang di usia tua tapi juga bisa menyerang di usia yang terbilang masih muda.
"Dari luar tampak sehat, bukan jaminan seseorang terbebas dari ancaman penyakit kritis. Kondisi lingkungan sosial dengan tingkatan stres tinggi, gaya hidup, hingga pola makan tidak sehat bisa membuat ancaman penyakit kritis semakin meningkat di kalangan muda.
"Mereka yang seharusnya masih produktif kini bisa saja tiba-tiba diserang penyakit kritis, seperti stroke, jantung, ginjal, hingga kanker. Selain menyiapkan proteksi kesehatan,masyarakat juga perlu menjalankan pola hidup sehat seperti mengatur asupan makan, menghindari kebiasaan tak sehat seperti merokok dan minum minuman keras,” ujar Dokter Personal Medical Management Medix, Dr Mona Jamtani.
Merespon kondisi tersebut, PT Bank Central
Asia Tbk (BCA) berkolaborasi dengan PT AIA FINANCIAL (AIA) meluncurkan produk asuransi kesehatan Maxi Protection Plus (Maxi Plus).
Produk ini menurut Suwignyo Budiman, Wakil Presiden Direktur BCA, dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia akan proteksi kesehatan, terutama mereka yang memersiapkan rencana kesehatan di tahun baru mendatang.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit kritis tidak menular yang cukup besar. Terlebih biaya perawatan penyakit tersebut mahal, sehingga BCA bersama AIA merancang produk Maxi Plus yang merupakan asuransi jiwa dengan perlindungan komprehensif dengan berbagai asuransi tambahan yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis dan perawatan rumah sakit," jelasnya dalam acara virtual, Selasa (15/12/2020).
Melalui kerjasama ini, BCA dan AIA bakal memberikan kemudahan akses bagi mayarakat Indonesia untuk mendapatkan solusi perlindungan kesehatan dari Maxi Plus dengan memanfaatkan layanan kovensional dan layanan digital dari yang tersedia di BCA dan AIA.
Maxi Plus, menurut Sainthan Satyamoorthy, Presiden Direktur AIA sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan proteksi kesehatan menyeluruh dengan perlindungan sejak tahap awal penyakit kritis hingga tahap kronis, manfaat dana bulanan (dijamin) jika terkena penyakit kritis, tentu melalui riders AIA Vital Care.
Maxi Plus juga dilengkapi dengan pilihan riders Premier Hospital and Surgical Extra (PHS Extra) yang memberikan proteksi kesehatan berbagai penyakit termasuk manfaat rawat jalan untuk penyakit tropis (Demam Berdarah, Tipus, Cikungunya, dan Malaria).
Kelebihan lainnya adalah memberikan nilai proteksi yang tinggi dan maksimal dengan total limit hingga Rp 65 Miliar.
PHS Extra juga menjamin kenyamanan selama perawatan seperti fasilitas privasi kamar dengan 1 tempat tidur dan 1 Kamar Mandi di dalam, Layanan Premier Hospital Network di Singapura, manfaat pendampingan dokterahli, & rehabilitasi penyakit kritis, serta manfaat lainnya yang menunjang dalam pemulihan kesehatan.
Tasya Kamila pun menanggapi produk yang bisa jadi solusi ini untuk merencakan kesehatan dan finasial sekaligus, bahwa dari pandemi ini dia belajar pentingnya menjalankan pola hidup sehat seperti olahraga, makan yang baik, tidur cukup juga menjaga kesehatan mental.
"Saya juga menyadari betapa hidup penuh risiko yang tak terduga. Sehingga menyambut tahun yang baru ini saya menyiapkan resolusi untuk hidup lebih sehat dan menyiapkan proteksi kesehatan sebagai bagian utama dari perencanaan keuangan.
"Saya juga sangat mengapresiasi langkah baik dari AIA dan BCA yang bersama-sama meluncurkan inovasi proteksi kesehatan yang lengkap bagi masyarakat,” tutup Tasya Kamila.(*)
.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x