Guru Kungfu Kembangkan Teknik Latihan 'Hajar Selangkangan': Rasanya Enak Kalo Kamu Kuat

HAI-Online.com - Guru besar Kung Fu di China bernama Wang Liutai mengembangkan metode latihan bernama 'iron cotch kung fu'.

Sesuai namanya yang berarti 'kung fu selangkangan besi', penerapan metode ini adalah dengan menumbukkan kayu gelondongan berukuran 2 meter dengan berat 40 kilogram ke bagian selangkangan.

Nggak menutup kemungkinan kayu bisa ikut menghantam kemaluan.

Baca Juga: Cara Ngerawat Penis Sesuai Saran WHO, Biar Kuat dan Terhindar Penyakit Menular Bro!

Meskipun banyak yang menilai latihan tersebut menyakitkan (ya abisnya..), namun Wang Liutai (65 tahun) mengaku teknik latihan ini akan sangat bermanfaat bagi tubuh seseorang.

"Ketika anda mempraktikkan iron cotch kung fu, selama anda terus menyemangati diri anda, rasanya akan sangat luar biasa," ungkap Wang, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Tapi, kayaknya doi nggak sekadar ngomong soal ini. Melansir Reuters, diketahui teknik latihan iron crotch telah dipraktikan di desa Wang selama 300 tahun terakhir.

Baca Juga: Macem di Film, Sekolah Kung Fu Ini Ngajarin Ngangkat Benda Berat Pake Kemaluan

Adapun, bila dikaji pake akal sehat, teknik ini diklaim mengajarkan ilmu penguasaan diri dengan cara menghadirkan pukulan ke titik terlemah tubuh, sembari tetap mempraktikkan teknik pernapasan qigong hingga tubuh jadi terbiasa.

Gaya ini mencakup sejumlah teknik serangan serta menahan tekanan, rasa sakit, atau pukulan ke area sensitif lainnya.

"Kami juga punya teknik tenggorokan besi, kepala besi, dada besi, dan punggung besi juga," kata Tang Xiaocheng, rekan guru Wang di perguruan kung fu di desa Juntun.

Tang juga menceritakan bahwa perguruannya dulu memiliki sekitar 200 orang berlatih teknik ini, tapi sekarang jumlahnya berkurang jadi hanya lima orang.

Hal itupun menjadi alasan Wang dan rekan-rekan gurunya mulai aktif mempromosikan gaya kung fu mereka di ranah online.

Baca Juga: Tes Swab Ngasal ala BCL dan Teman-Teman Tidak Disarankan Satgas Covid-19

Upaya itu pun disebut berhasil dengan Wang dan kolega berhasil mendapatkan beberapa siswa baru di kota-kota di seluruh negeri yang belajar via media sosial dan video yang di-posting secara online. (*)