HAI-Online.com – Pada masa pandemi seperti ini ada banyak orang menyelesaikan masalah setiap harinya. Tidak cuma masalah medis yang menimpa para pasien COVID-19, masalah di lingkungan juga terus terjadi lho, guys!
Tahukah kamu, kondisi air dan tanah di sekitar kita tidak lebih baik bahkan kondisinya semakin rusak setiap waktu.
Baca Juga: Yuk Buang Sampah Kemasan di Dropbox Ini Biar Nggak Jadi Orang Indonesia Mubazir 2030
Apalagi selama pandemi ini juga, ada peningkatan jumlah sampah plastik yang masif, nih, karena seringnya kita yang di rumah aja itu diiringi juga dengan kebiasaan belanja dan beli makanan online, itu semua tentu dikemas dalam plastik sekali pakai, sehingga sisanya jadi tumpukan sampah yang nyata di tanah, sungai dan laut kita.
Nah, biar nggak cuma diem aja, belum lama ini Allianz Indonesia menyelenggarakan Tur Virtual Penanaman Mangrove di Pulau Pramuka dalam rangka memeringati World Cleanup Day 2020.
Melalui Yayasan Allianz Peduli (YAP), gerakan World Cleanup Day 2020 ini digelar dengan cara yang tidak seperti biasanya.
Jika pada event tahun lalu, Allianz menanam 3.000 bibit mangrove secara langsung di sekitar Muara Tawar, Bekasi, pada event kali kedua ini, YAP kembali menggelar kegiatan pungut sampah dan tanam mangrove juga, hammnya saja kegiatan kali ini nggak bisa diikutin langsung oleh kita, namun dari rumah, kita tetap bisa mencontohnya lewat sajian tur virtual yang digelar voluntir.
Baca Juga: Selang 10 Tahun, Sekuel Film 'Serigala Terakhir' Berlanjut Jadi Serial
“Partisipasi kami pada World Cleanup Day 2020 merupakan kelanjutan komitmen dan kepedulian Allianz Indonesia terhadap isu lingkungan yang tertuang dalam strategi Corporate Social Responsibility, yaitu pilar Lingkungan serta Penanggulangan bencana," ujar Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli dalam siaran yang HAI terima, Rabu (23/9/2020).
Kegiatan cleanup ini digelar serentak secara global bersama dengan 180 negara lainnya.
Nah, tur virtual pungut sampah dan tanam mangrove ini menjadi contoh baik dalam mengedukasi anak muda agar ikut meramaikan world cleanup day 2020.
"Kami senantiasa mengedukasi dan menginspirasi masyarakat luas untuk turut peduli dan mengurangi kerusakan lingkungan melalui ragam program atau kampanye yang menjangkau masyarakat luas, seperti Bank Sampah Gusling (Guntur Sadar Lingkungan) dan Allianz Zero Waste Campaign dalam pagelaran Asian Para Games beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Pada tahun ini, seperti dijelaskan Ni Made, Allianz berkolaborasi dengan Semesta Mangi Lestari, dan kembali melakukan penanaman mangrove serta pungut sampah di Pulau Pramuka.
Yang menarik, tahun ini seluruh kegiatan tersebut didokumentasikan dalam bentuk tur virtual sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Jerinx Siap Delete Akun IG untuk Jaminan Penangguhan Penahanannya dan Biar Gak Ngulang Perbuatannya
Tur virtual ini ditayangkan bersamaan dengan webinar World Cleanup Day, yang melibatkan perwakilan komunitas peduli lingkungan, yakni Nathasi Fadhlin, Co-founder komunitas LEVA, dengan moderator Soraya Cassandra, seorang penggiat lingkungan yang juga Co-founder Kebun Kumara.
"Manusia tidak bisa lepas dari ketergantungan terhadap alam di sekitarnya, sehingga apabila alam sudah mengalami kerusakan tentunya dampak dari kerusakan tersebut langsung dialami oleh manusia di masa yang akan datang.
"Oleh karena itu, kami menyambut baik dukungan YAP terhadap kegiatan ini, karena kami dapat memberikan edukasi dan menginspirasi masyarakat luas. Semakin banyak pihak yang peduli terhadap lingkungan, bumi ini akan semakin lestari,” ujar Nathasi, Co-founder LEVA.
Dalam tur virtual ini juga para peserta diajak untuk ikut melakukan penanaman 2.000 bibit mangrove dan memungut sampah plastik untuk didaur ulang di Bank Sampah Rumah Hijau Pulau Pramuka.
Kegiatan penanaman bibit mangrove dipilih karena mangrove memiliki banyak sekali manfaat, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya. Mangrove dapat menyerap karbon yang lebih besar dibandingkan hutan tropis, dan juga dapat menahan gelombang laut untuk mencegah abrasi dan bencana tsunami.
Selain itu, ekosistem mangrove yang baik dapat meningkatkan produktivitas biota air dan menjadi habitat bagi spesies fauna setempat.
“Isu lingkungan seperti fenomena pemanasan global, perubahan iklim, polusi serta masalah sampah, terlalu luas untuk diselesaikan oleh Allianz sendiri. Masalah-masalah tersebut bukan sebuah cerita fiksi. Namun, sebuah kejadian nyata yang menjadi ancaman dimasa yang akan datang.
"Penyelesaiaanya butuh keseriusan dan komitmen dari setiap pihak agar berkelanjutan dan mampu membantu menyelesaikan isu lingkungan ini. Jadi adanya adaptasi new normal bukan hanya untuk penanganan COVID-19, tetapi menjadi wujud komitmen kita dengan menjalankan kebiasaan baru dengan ramah lingkungan,” lanjut Ni Made Daryanti.
Selain mengadakan webinar dan tur virtual, pada acara ini juga diumumkan para pemenang kompetisi online, yang sebelumnya telah diadakan dari 1-16 September 2020, di mana para peserta kompetisi diajak berbagi foto atau video kegiatan mereka ke media sosial yang mendukung upaya menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kamu ikut juga! (*)